Dalam struktur kapitalisme, modal adalah alat produksi yang diproduksi. Pada tingkat yang luas, modal alam mencakup alat-alat produksi yang datang secara alami dari bumi. Tumbuhan, hewan, tanah, mineral, air, dan udara adalah contohnya. Di zaman di mana keberlanjutan dan pelestarian lingkungan menjadi isu global yang penting, pemahaman penuh tentang modal alam membutuhkan penjelasan tentang perannya sebagai modal kritis dan pembagian modal terbarukan dan tak terbarukan.
Modal alam kritis mengacu pada modal yang dipanen dari lingkungan alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup. Keberlanjutan menjadi perhatian utama ketika alat produksi alami digunakan dalam bisnis. Ketika penipisan atau penggunaan berlebihan sumber daya alam terjadi atau hampir terjadi, sistem pendukung kehidupan yang penting dan fungsi ekosistem dapat berada dalam bahaya. Kesadaran akan tingkat keberlanjutan berbagai sumber modal di lingkungan menyebabkan pembagian modal alam terbarukan dan modal alam tak terbarukan.
Modal alam terbarukan dapat digambarkan sebagai modal yang menyediakan aliran barang dan jasa yang berkelanjutan. Misalnya, ketika hutan ditebang, pohonnya dapat digunakan untuk memproduksi kertas, perumahan atau berbagai produk kayu lainnya. Pohon dapat ditanam kembali atau lahan yang sama dapat digunakan sebagai taman atau sebagai lokasi bangunan untuk bisnis dan tempat tinggal. Penting untuk dicatat bahwa jika tingkat penggunaan lebih besar dari tingkat pengisian ulang, keberlanjutan tidak akan tercapai dan penipisan mungkin terjadi.
Berbeda dengan modal terbarukan, modal alam tak terbarukan diekstraksi tanpa aliran barang dan jasa yang berkelanjutan. Bahan bakar fosil dan mineral adalah contoh paling umum dari jenis modal tak terbarukan ini. Misalnya, ketika minyak mentah dipanen dari bumi, digunakan untuk membuat produk seperti bensin dan produk berbasis minyak bumi lainnya. Produk-produk ini dikonsumsi dan tidak ada cara untuk mengisi kembali atau melanjutkan penggunaan minyak mentah.
Kesadaran ilmiah tentang dampak penggunaan sumber daya terbarukan dan tak terbarukan ditambah dengan keinginan untuk keberlanjutan telah menyebabkan munculnya bioekonomi, juga disebut ekonomi lingkungan. Bioekonomi berfokus pada mempelajari berapa banyak modal alam yang diperlukan untuk mempertahankan standar hidup tertentu. Selain itu, ahli bioekonomi fokus pada cara-cara di mana modal buatan manusia dapat menggantikan modal alam dalam upaya untuk menggantikan sumber daya alam yang habis dan melestarikan lingkungan.