Apa itu Mioklonus?

Myoclonus adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan otot yang menyentak atau berkedut. Orang sehat mengalami mioklonus secara teratur dan itu juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis mendasar yang memerlukan perhatian medis. Gerakan otot yang tidak disengaja ini dapat mengambil berbagai bentuk, muncul di otot mana pun di tubuh kapan saja, tergantung pada penyebab yang mendasari mioklonus.

Beberapa contoh mioklonus normal termasuk sentakan hipnik, yang sering terjadi saat orang tertidur, dan cegukan. Jenis mioklonus ini tidak perlu dikhawatirkan, meskipun bisa mengejutkan atau menjengkelkan. Orang juga dapat mengalami kedutan acak dan kejang otot yang tidak terkait dengan masalah medis. Seorang atlet, misalnya, mungkin berkedut setelah latihan berat, dan terkadang sistem saraf mengalami gangguan acak yang menghasilkan kedutan tanpa alasan yang jelas.

Pada orang dengan gangguan sistem saraf, mioklonus terkadang bisa menjadi gejala yang khas. Kondisi seperti trauma kepala, kerusakan otak, dan gangguan neurologis progresif seperti penyakit Alzheimer dan epilepsi mungkin memiliki sentakan mioklonik di antara gejalanya, seperti halnya berbagai masalah neurologis lainnya. Kedutan otot juga berhubungan dengan masalah ginjal, hati, dan jantung. Mioklonus abnormal cenderung muncul pada frekuensi yang lebih besar, dengan intensitas lebih, atau pada waktu yang tidak biasa, dan mungkin melibatkan serangkaian kejang otot, daripada kedutan atau sentakan tunggal.

Ketika kedutan atau sentakan berkembang tiba-tiba atau terasa tidak normal, pasien harus mencari perhatian medis untuk mencari tahu apa yang terjadi. Terkadang sulit untuk membedakan antara mioklonus normal pada orang sehat, dan sentakan otot yang menunjukkan patologi mendasar yang belum didiagnosis. Dalam kedua kasus, itu ide yang baik untuk berkonsultasi dengan ahli saraf. Ahli saraf dapat mewawancarai pasien untuk mempelajari lebih lanjut tentang mioklonus, dan dia dapat merekomendasikan pengujian yang dapat digunakan untuk menentukan penyebab yang mendasarinya, seperti EEG otak, bersama dengan studi pencitraan seperti CT scan dan MRI.

Jika ahli saraf tidak dapat menemukan penyebab mioklonus tetapi kedutannya mengganggu, ia mungkin memiliki obat untuk direkomendasikan yang dapat membantu pasien mengatasi masalah tersebut. Pada pasien dengan gangguan neurologis atau lainnya yang menyebabkan sentakan mioklonik, mengatasi kondisi yang mendasarinya dapat mengatasi atau mengurangi kedutan. Kondisi neurologis mungkin belum tentu dapat disembuhkan, tetapi gejalanya seringkali dapat dikelola dengan pengobatan, pembedahan, dan perawatan lain untuk membuat pasien lebih nyaman.