Sama seperti kedengarannya, minyak oregano adalah minyak esensial yang diperas dari daun oregano, tanaman herbal. Minyak ini digunakan oleh beberapa orang sebagai obat rumahan untuk segala hal mulai dari kutu air hingga flu. Baru-baru ini, para peneliti kesehatan telah melakukan beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa ekstrak ini memang memiliki sifat antibakteri, antijamur, antiparasit, dan antiinflamasi. Penelitian lebih lanjut dapat membuktikan minyak sederhana ini sebagai kombatan organik untuk melawan infeksi umum seperti E. coli dan salmonella. Minyak oregano sebagai minyak esensial tidak boleh disamakan dengan oregano yang digunakan sebagai bumbu masakan.
Karena minyak oregano telah digembar-gemborkan sebagai kuratif homeopati alami, biasanya diperoleh dengan cara organik. Daun ramuan dikumpulkan dari oregano liar, Origanum vulgare. Tumbuh baik di iklim Mediterania seperti Yunani, dan menjadi sangat kuat selama musim mekar. Setelah dikumpulkan, minyak ditekan dengan menghancurkan daun, daripada menggunakan pelarut dalam prosesnya. Terakhir, itu dikemas dan dijual di banyak toko makanan kesehatan dan di Internet.
Penggunaan yang Tepat
Minyak oregano harus diencerkan sebelum digunakan. Minyak oregano murni dikemas dalam berbagai kekuatan, dan biasanya dicampur dengan minyak lain, seperti minyak zaitun. Tergantung pada konsentrasi, dosis yang dianjurkan paling banyak beberapa tetes diencerkan dalam cairan, seperti jus. Jumlah dosis yang benar biasanya disertakan dengan minyak saat dibeli. Minyak encer juga dapat digunakan sebagai pengobatan topikal, karena mengandung banyak vitamin dan mineral yang baik untuk kulit seperti magnesium, seng, besi, kalsium, mangan, tembaga, kalium, niasin, dan beta-karoten; namun, beberapa orang mungkin sensitif terhadapnya.
Pengganti Antibiotik
Bahan aktif minyak herbal ini adalah carvacrol dan thymol; beberapa peneliti percaya bahwa setiap minyak oregano harus memiliki carvacrol sebagai bahan utamanya. Beberapa yang mempelajari kemampuan minyak oregano untuk meningkatkan kekebalan berasumsi bahwa ini adalah bahan kimia yang bertanggung jawab atas hasilnya. Baik Universitas Georgetown dan Universitas Tennessee melakukan penelitian yang menyimpulkan bahwa minyak adalah zat yang kuat secara farmakologis. Dalam beberapa kasus dapat seefektif dosis antibiotik tradisional, seperti penisilin. Dosis minyak akan segera dimasukkan ke dalam pengobatan salmonella, staphylococcus, E. coli, dan pseudomonas.
Mungkin tampak menakjubkan bahwa pengobatan yang terbuat dari ramuan biasa akan mampu bersaing dengan antibiotik yang kuat seperti penisilin. Hal ini terutama disebabkan oleh resistensi obat. Ketika mikroba secara rutin terpapar obat yang sama, mereka mulai berevolusi dengan cara yang membuat mereka lebih kebal terhadap apa yang mereka anggap sebagai musuh. Seiring waktu, terutama dengan banyaknya resep antibiotik, kuman tidak dapat dimusnahkan dengan dosis normal. Namun, mereka tidak mengembangkan resistensi obat terhadap nondrugs, seperti minyak oregano.
Penggunaan Kuno
Sejak zaman Yunani Kuno, orang-orang menggunakan daun oregano yang dihancurkan untuk menjaga makanan agar tidak rusak, meredakan ruam gatal, mengobati batuk, dan mengurangi pembengkakan sakit gigi. Orang Yunani bahkan menamakan ramuan itu “oreganos,” yang berarti kenikmatan pegunungan, karena sangat enak dan bermanfaat. Komunitas medis sedang dalam perjalanan untuk memvalidasi keyakinan mereka yang tidak berdasar.