Minyak cemara adalah minyak esensial, atau ekstrak tumbuhan, yang diperoleh dari berbagai spesies pohon cemara. Penggunaan minyak cemara sangat luas, mulai dari berbagai macam pengobatan homeopati, penggunaan aromatik, produk pembersih rumah tangga, hingga pembuatan bir. Varietas pohon cemara yang berbeda menghasilkan minyak esensial dengan wewangian yang berbeda, dan rasa yang berbeda ketika digunakan untuk menyeduh bir, tetapi penggunaan obat dari setiap spesies serupa.
Minyak esensial di pohon cemara diekstraksi dengan penyulingan uap pada jarum dan ranting. Distilasi uap umumnya digunakan dalam pembuatan parfum. Spruce dikenal menyatu dengan baik dengan minyak esensial lainnya seperti clary sage, cedarwood, pine, oakmoss, rosemary, dan lavender. Beberapa ekstrak minyak cemara paling populer berasal dari cemara putih, cemara hitam, dan cemara hemlock.
Bir cemara bisa beralkohol atau non-alkohol, dan dibumbui dengan jarum, minyak esensial, atau kuncup pohon cemara. Spesies pohon cemara dan waktu tahun saat jarum dan kuncup dipanen mempengaruhi rasa bir. Tunas cemara diketahui mengandung vitamin C dalam jumlah tinggi, dan minuman yang dibuat darinya secara historis digunakan untuk memerangi penyakit kudis.
Pendukung aromaterapi menggunakan minyak cemara sebagai relaksan. Banyak orang menemukan bahwa beberapa tetes minyak cemara di bak mandi, atau dioleskan setelah mandi, bisa menenangkan. Karena minyak cemara diketahui memiliki beberapa sifat antimikroba, beberapa orang menggunakan diffuser atau pembakar minyak esensial untuk membantu memurnikan lingkungan dalam ruangan mereka. Minyak cemara, balsam, dan pinus adalah wewangian umum dalam lilin beraroma, dan sangat populer selama liburan Natal atau musim dingin di beberapa bagian dunia.
Meskipun minyak cemara murni hanya dapat dicerna dalam jumlah yang sangat kecil, minyak ini dianggap tidak beracun jika diencerkan dengan benar. Penggunaan homeopati untuk minyak esensial cemara termasuk aplikasi topikal untuk mengurangi rasa sakit akibat radang sendi dan nyeri otot dan saraf. Minyak esensial cemara juga digunakan secara topikal untuk meredakan batuk dan sesak dada. Beberapa orang percaya bahwa penerapan minyak esensial cemara ke area ginjal dapat merangsang kelenjar adrenal yang lamban, menjadikannya obat potensial untuk beberapa gejala sindrom kelelahan kronis.
Persiapan homeopati sangat bervariasi tergantung pada tujuan penggunaan. Ketika diminum, minyak cemara dapat bertindak sebagai penekan batuk dan ekspektoran. Preparat topikal biasanya dicampur dengan carrier oil, yaitu minyak yang mudah diserap oleh kulit, membuat pengiriman minyak esensial lebih cepat dan lebih efisien. Pilihan umum untuk minyak pembawa adalah kelapa, almond manis, zaitun, dan evening primrose. Potensi efek samping yang merugikan dari minyak esensial cemara pada wanita hamil atau menyusui tidak diketahui.