Apa itu Minyak Besar?

Istilah “Big Oil” digunakan untuk merujuk pada perusahaan minyak besar seperti British Petroleum, Shell, ExxonMobil, dan Chevron. Perusahaan-perusahaan ini menguasai pangsa pasar yang besar untuk produk minyak dan minyak bumi. 16% minyak dunia yang tersedia untuk perusahaan swasta didominasi oleh perusahaan-perusahaan ini, yang memiliki kekuatan ekonomi, sosial, dan politik kolektif yang sangat besar, terutama di negara-negara industri yang sangat bergantung pada produk minyak mentah.

Pemerintah nasional negara-negara penghasil minyak merupakan “Minyak Sangat Besar”, yang mengendalikan 84% dari pasokan minyak global yang tersedia. Perusahaan minyak nasional sering dikritik karena tidak dikelola dengan baik dan lamban, yang mengakibatkan terganggunya pasokan minyak secara global. Negara-negara ini bersatu pada tahun 1960 untuk membentuk Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang mengoordinasikan produksi minyak dan menetapkan harga global per barel. Secara teori, OPEC seharusnya mengendalikan cadangan minyak untuk memastikan pasokan minyak yang stabil ke perusahaan-perusahaan yang memprosesnya untuk dijual di seluruh dunia, tetapi dalam kenyataannya, OPEC mendominasi pasar minyak global, memegang pengaruh politik dan ekonomi yang cukup besar.

Selain memompa minyak mereka sendiri, perusahaan Minyak Besar membeli minyak dari negara-negara anggota OPEC dan mengekspornya ke pabrik pengolahan dan penyulingan yang dapat ditemukan di seluruh dunia. Menggunakan data yang ada tentang penawaran dan permintaan, minyak disuling untuk menghasilkan produk seperti bensin dan gas alam. Di beberapa negara, Big Oil telah dituduh memanipulasi persediaan dan harga yang tersedia untuk menghasilkan keuntungan. Terutama di negara-negara di mana mayoritas warganya terpaksa mengemudi untuk bepergian, fluktuasi harga gas dapat membuat frustrasi dan tidak dapat dipahami.

Karena Big Oil memiliki akses terbatas ke pasokan minyak global, Big Oil bekerja keras untuk mengekstraksi minyak dari situs yang diizinkan untuk diakses. Akibatnya, persediaan minyak habis dengan cepat di area yang dikelola oleh Big Oil, yang juga telah mengembangkan teknik untuk mengekstraksi minyak dari pasir, serpih, dan bahan lain yang menyimpan sejumlah kecil sumber daya berharga. Cadangan besar yang dipegang oleh anggota OPEC merupakan sumber frustrasi bagi Big Oil, karena mereka dikelola secara tidak efisien, dan dapat memberikan hasil yang jauh lebih tinggi. Fluktuasi harga minyak sebagai akibatnya juga sulit untuk dijelaskan kepada konsumen, terutama ketika sebagian besar perusahaan Minyak Besar berhasil menghasilkan keuntungan yang sangat besar secara global.