Mikrosomia hemifasial adalah cacat lahir yang mengganggu perkembangan hingga separuh wajah. Bayi yang lahir dengan mikrosomia hemifasial biasanya menderita cacat ringan hingga parah pada telinga, rahang, dan mulutnya, yang dapat mengakibatkan masalah pendengaran, pernapasan, dan berbicara yang signifikan. Kondisi ini tidak memiliki penyebab biologis atau lingkungan eksplisit yang diketahui, meskipun penelitian medis menunjukkan bahwa suplai darah yang tidak mencukupi pada tahap awal kehamilan mungkin berperan. Ahli bedah dapat melakukan prosedur rekonstruktif untuk meningkatkan estetika dan fungsionalitas fitur wajah pada anak-anak dengan mikrosomia hemifasial yang lebih parah.
Dua bulan pertama kehamilan sangat penting bagi perkembangan bayi yang sehat dan normal. Para peneliti percaya bahwa sesuatu terjadi di dekat tanda dua bulan yang menghentikan perkembangan wajah pada bayi dengan mikrosomia hemifasial. Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi penelitian menunjukkan bahwa faktor keturunan atau trauma fisik dapat menyebabkan sirkulasi darah yang buruk ke wajah, yang menyebabkan keterbelakangan tulang dan jaringan otot.
Mikrosomia hemifasial terutama mempengaruhi pembentukan telinga, mandibula, dan mulut, dan dapat terjadi pada satu atau kedua sisi wajah bagian bawah. Gigi cenderung tumbuh tidak teratur dan saraf wajah mungkin tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan mati rasa dan ketidakmampuan untuk mengontrol gerakan wajah. Mikrosomia juga dapat menyebabkan satu rongga mata lebih kecil dari yang lain dan miring ke arah pipi. Adalah umum bagi bayi untuk mengalami masalah pendengaran dan pernapasan, dan kasus yang parah mungkin memerlukan trakeotomi untuk memungkinkan bayi baru lahir bernapas.
Spesialis yang dikenal sebagai dokter kraniofasial dan ahli genetika dapat mendiagnosis kondisi tersebut dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain dengan melakukan pemeriksaan fisik, melakukan rontgen, dan melakukan pemindaian tomografi terkomputasi. Perawatan bedah biasanya ditunda sampai bayi memiliki kesempatan untuk berkembang lebih penuh ke masa kanak-kanak. Tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi kelainan bentuk, ahli bedah kraniofasial dapat memilih untuk mencangkok jaringan tulang dari tulang rusuk untuk membentuk rahang, atau membentuk kembali telinga, mulut, dan pipi menggunakan prosedur khusus.
Seseorang mungkin perlu menjalani beberapa prosedur pembedahan selama masa kanak-kanak dan remajanya untuk memperbaiki struktur dan fungsi fitur wajahnya. Seorang ahli bedah mungkin dapat mengizinkan anak dengan mikrosomia hemifasial ringan untuk mendapatkan kembali fungsi lengkapnya, dengan hanya kelainan kecil yang terlihat. Anak-anak dengan kelainan bentuk yang parah mungkin menghadapi masalah pendengaran, berbicara, dan gerakan seumur hidup, yang seringkali dapat ditangani dengan alat bantu dengar, terapi wicara berkelanjutan, dan sesi dengan terapis rehabilitasi fisik.