Metil isobutil keton adalah bahan kimia pelarut. Hal ini ditemukan sebagian besar di gusi, resin, dan pelapis seperti cat. Kegunaan lain termasuk pembuatan metil amil alkohol dan dalam proses ekstraksi industri farmasi. Zat tersebut dapat menyebabkan efek kesehatan yang merugikan dalam konsentrasi tinggi atau dalam jangka waktu yang lama, meskipun hadir secara alami dalam beberapa makanan.
Rumus kimia metil isobutil keton adalah C6H12O, yang berarti bahwa setiap molekul zat mengandung enam atom karbon, 12 atom hidrogen, dan satu atom oksigen. Ia juga dikenal dengan beberapa nama lain, seperti isopropil-aseton, hekson, dan akronim MIBK. Pada tekanan atmosfer, bahan kimia tersebut berupa cairan tidak berwarna yang berbau manis dan samar-samar seperti kapur barus.
Makanan secara alami mengandung beberapa metil isobutil keton, menurut Program Internasional tentang Keamanan Kimia. Produk susu, buah, dan kopi adalah beberapa contohnya. Selain hadir secara alami dalam makanan, negara-negara seperti Amerika Serikat mengizinkan penggunaan metil isobutil keton untuk membumbui makanan dan sebagai komponen kemasan makanan.
Produksi metil isobutil keton menggunakan aseton sebagai bahan baku, zat yang juga hanya terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen tunggal. Terutama, bahan kimia adalah pelarut, yang berarti bahwa bahan kimia lain larut di dalamnya. Karakteristik ini berarti bahan kimia tersebut merupakan bahan yang berguna dalam cat, lak, dan resin. Beberapa cat semprot yang digunakan untuk mobil mungkin juga mengandungnya. Sifat zat ini juga membuatnya cocok untuk proses yang melibatkan ekstraksi zat lain dan dalam pembuatan dan pengubahan alkohol tertentu.
Pekerja industri dapat terpapar bahan kimia selama produksi, dan masyarakat umum umumnya bersentuhan dengannya melalui menyentuh produk yang diproduksi atau menghirupnya. Pada konsentrasi yang cukup tinggi, metil isobutil keton dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia dari sumber seperti air atau pencemaran udara melalui emisi pabrik. Potensi risiko kesehatan bagi pekerja yang telah terpapar bahan kimia secara kronis termasuk mual, insomnia, dan sedikit pembesaran hati.
Paparan akut dapat menyebabkan mata menjadi iritasi dan bahkan dapat mempengaruhi kemampuan sistem saraf untuk mengkoordinasikan gerakan tubuh. Pengujian pada hewan telah menunjukkan bahwa metil isobutil keton lebih beracun saat tertelan daripada saat dihirup. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS, belum diketahui apakah bahan kimia itu karsinogenik atau beracun bagi wanita hamil atau bayi mereka.