Meteran parkir adalah perangkat yang digunakan untuk penegakan lalu lintas. Ketika seorang pengendara parkir di tempat parkir yang diatur oleh meteran parkir, ia harus membayar untuk parkir di sana. Biasanya, meteran parkir ditutup, artinya pengendara hanya boleh menggunakan ruang untuk waktu tertentu. Jika pengendara tidak membayar atau meteran parkir habis masa berlakunya, ia akan dikenakan tilang parkir. Banyak kota di seluruh dunia menggunakan meteran parkir sebagai bagian dari program manajemen lalu lintas mereka, terutama di daerah yang terkena dampak.
Ide untuk meteran parkir dikembangkan pada awal 1930-an, ketika Carl Magee ingin mendorong seringnya bersepeda di tempat parkir di pusat kota Oklahoma City. Dia memperhatikan bahwa orang-orang akan mengambil tempat parkir sepanjang hari, mengecilkan hati pembeli dan orang-orang yang mencoba berbisnis. Tanda-tanda dapat dipasang untuk memberi tahu pengendara bahwa mereka hanya dapat parkir untuk jangka waktu tertentu, tetapi Magee berpikir bahwa meteran akan menegakkan gagasan tersebut dan menghasilkan pendapatan bagi kota.
Pada tahun 1935, meteran parkir pertama dipasang, dan ide itu dengan cepat menyebar di tempat lain. Desain dasar meteran parkir tidak terlalu bervariasi dalam 50 tahun ke depan atau lebih. Seorang pengendara memasukkan uang dan memutar tuas, yang mengaktifkan pengatur waktu. Ketika pengatur waktu habis, sebuah bendera merah akan muncul, yang menunjukkan bahwa meteran harus kedaluwarsa dan pengendara perlu memindahkan atau memasukkan lebih banyak uang.
Pada 1980-an, perusahaan meteran parkir mulai memproduksi meteran parkir digital, yang menggunakan tampilan digital yang dapat diprogram alih-alih tampilan analog. Selain jelas dan mudah dibaca pengendara, meteran parkir digital juga bisa diprogram ulang. Misalnya, sebuah kota dapat menaikkan tarif parkir dengan mengklik tombol, daripada harus menyesuaikan meteran satu per satu di seluruh kota.
Di banyak kota, meteran parkir individu, yang berbentuk kotak di atas tiang, telah diganti dengan pengaturan “bayar dan pajang”. Jenis meteran parkir ini digunakan untuk memantau beberapa ruang. Pengemudi harus mencatat ruang mana yang digunakannya, dan kemudian uang dapat dimasukkan untuk membayar ruang tersebut. Beberapa sistem pembayaran dan tampilan juga menerima kartu kredit atau token transit, sehingga pengendara tidak perlu membawa uang receh.
Menggunakan meteran parkir cenderung membantu mengurangi kemacetan di pusat kota, karena orang-orang didorong untuk menggunakan angkutan umum, berjalan kaki, atau bersepeda untuk menghindari meteran parkir dan potensi tilang. Ini juga menghasilkan pendapatan yang berharga bagi sebuah kota. Pengumpulan meteran parkir digunakan untuk mendanai perbaikan lalu lintas, angkutan umum, dan pekerjaan umum lainnya.
Saat memarkir mobil di area dengan meteran parkir, selalu periksa untuk melihat berapa lama Anda dapat membeli, jenis mata uang apa yang diterima, dan berapa lama Anda diizinkan untuk parkir. Selain itu, banyak biaya meteran parkir tidak berlaku setelah waktu tertentu, atau pada hari-hari tertentu dalam seminggu, jadi bacalah meteran dengan cermat untuk memastikan bahwa Anda tidak membayar saat tidak diperlukan.