Apa itu Memori Episodik?

Memori episodik adalah bentuk memori yang memungkinkan seseorang untuk mengingat peristiwa penting pribadi. Bersama dengan memori semantik, ia membentuk bagian deklaratif dari memori jangka panjang, bagian dari memori yang berkaitan dengan fakta dan informasi, seperti sebuah ensiklopedia di otak. Jenis memori jangka panjang lainnya adalah memori prosedural, yang merupakan bagian otak bagaimana caranya.

Kontras utama antara memori episodik dan semantik adalah bahwa memori episodik adalah memori yang dapat dijelaskan dan dinyatakan secara eksplisit, sedangkan memori semantik berkaitan dengan konsep dan ide. Misalnya, konsep meja disimpan dalam memori semantik, tetapi ketika seseorang menggambarkan meja dapurnya, ini adalah memori episodik. Memori prosedural juga dapat berinteraksi dengan memori deklaratif, seperti misalnya ketika seseorang mengendarai mobil, menggunakan memori prosedural untuk mengingat cara mengemudi, memori semantik untuk mendefinisikan mobil, dan memori episodik untuk mengingat pengalaman berkendara tertentu.

Ingatan episodik dapat berkaitan dengan peristiwa umum atau khusus, seperti bagaimana rasanya naik kereta api, atau peristiwa tertentu yang terjadi di kereta api. Itu juga dapat mencakup fakta, seperti nama-nama pemimpin dunia, dan apa yang disebut ingatan “bola lampu”, yang terbentuk selama periode emosi yang intens. Sebuah contoh klasik dari memori flashbulb dari abad ke-20 adalah pembunuhan Presiden Kennedy, sebuah peristiwa yang diingat dengan jelas oleh orang-orang yang masih hidup pada saat itu.

Hanya perlu satu paparan untuk membentuk memori episodik, yang mungkin merupakan sesuatu yang berkembang di awal evolusi manusia, untuk mengajari orang menghindari membuat kesalahan yang berpotensi mematikan. Misalnya, seseorang yang hampir tenggelam saat kecil akan sering mengembangkan rasa takut akan air sebagai tanggapan atas pengalaman tunggal ini. Orang-orang terlibat dalam pembelajaran episodik setiap hari, tetapi anak-anak sering memberikan contoh pembelajaran episodik yang sangat mencolok, karena mereka menjelajahi dunia yang terutama tidak mereka kenal, dan karenanya mereka terus-menerus memiliki pengalaman baru yang disimpan dalam memori episodik.

Area memori jangka panjang ini merupakan bagian penting dari identitas. Orang dibentuk oleh peristiwa yang mereka ikuti dan berinteraksi, dan hilangnya ingatan episodik dapat menyebabkan orang mengalami kebingungan atau kesusahan, karena mereka tidak memiliki konteks untuk identitas mereka. Beberapa peneliti telah menyarankan bahwa memori episodik terkadang berubah menjadi memori semantik dari waktu ke waktu, dengan otak menyatukan keluarga pengalaman serupa untuk menciptakan konsep semantik. Misalnya, ingatan yang berbeda dari berbagai luka bakar dapat digabungkan bersama ke dalam memori semantik untuk memberikan konsep “panas”, bersama dengan informasi tentang jenis benda yang cenderung panas.