Apa itu Melanoma Penyebaran Superfisial?

Melanoma penyebaran superfisial (SSM) adalah jenis lesi kulit yang mungkin merupakan prekursor kanker kulit. Awalnya tampak kecil dan terlihat mirip dengan bintik yang agak besar, tetapi secara signifikan berkembang menjadi lesi yang lebih besar dan lebih menonjol. Siapa pun dapat tertular kondisi ini tanpa memandang usia dan jenis kelamin, meskipun orang-orang tertentu lebih rentan daripada yang lain. Sementara prognosisnya umumnya dianggap menjanjikan dan tidak mengancam jiwa, kondisi ini bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.

Dari empat jenis melanoma, melanoma penyebaran superfisial menyumbang sekitar 70 persen dari semua kasus yang dilaporkan. Melanoma nodular menyumbang sekitar 15 persen kasus, lentigo maligna melanoma sekitar 10 persen, dan melanoma lentiginosa akral sekitar 5 persen. Yang terakhir ini dianggap yang paling mengancam jiwa dari semua bentuk melanoma. Karena penyebaran melanoma superfisial cukup menonjol, itu masih menjadi penyebab utama kematian akibat kanker meskipun prognosisnya positif.

Kondisi ini paling sering ditemukan di kalangan wanita, meskipun pria juga bisa tertular. Wanita biasanya akan menemukan lesi di kaki mereka, sedangkan pria umumnya akan menemukan lesi tersebar di antara tubuh bagian atas, terutama antara leher dan panggul. Melanoma yang menyebar secara superfisial biasanya terjadi setelah pubertas dan cenderung lebih banyak terjadi pada ras Kaukasia daripada orang-orang dari latar belakang etnis lain. Ini juga lebih umum di antara orang-orang yang memiliki 100 atau lebih tahi lalat di tubuh mereka.

Dua tahap melanoma yang menyebar superfisial menunjukkan penampilan kondisi dan ancaman yang ditimbulkan pada pembawanya. Fase awal dikenal sebagai fase radial, di mana lesi pertama kali terbentuk pada kulit. Lesi ini tampak kecil dan tipis, dan mungkin tetap dalam fase ini selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Fase radial menimbulkan ancaman kanker yang paling tidak signifikan.

Tahap kedua dari kondisi tersebut, yang disebut fase pertumbuhan vertikal, terbukti secara signifikan lebih mengancam jiwa. Lesi tumbuh lebih dari sekitar 25 inci (6 mm) dan bergerak lebih dalam ke permukaan kulit, mungkin menyebabkan rasa sakit, iritasi kulit, mengalir, atau berdarah. Melanoma dapat menyebar ke jaringan kulit di sekitarnya, dan pigmentasinya dapat menjadi gelap. Sedikit berkurangnya pigmentasi ini terkadang terjadi saat sistem kekebalan berusaha melawan kondisi tersebut, tetapi melanoma masih ada dan memerlukan perawatan.

Banyak faktor yang berbeda berkontribusi pada kemungkinan tertular melanoma yang menyebar superfisial. Pasien sering memiliki saudara atau orang tua dengan kondisi tersebut. Faktor lain yang tidak dapat dikendalikan, seperti sistem kekebalan yang lemah atau penyakit kulit herediter yang langka yang disebut xeroderma pigmentosum, dapat menimbulkan risiko lebih lanjut. Paparan sinar matahari, faktor yang lebih mudah diatur, menambah kemungkinan penyebaran melanoma superfisial, terutama selama masa remaja.

Disarankan bahwa dokter kulit dikonsultasikan pada setiap kemungkinan tanda-tanda kondisi ini. Melanoma yang menyebar superfisial umumnya didiagnosis melalui biopsi, meskipun terkadang x-ray, computerized axial tomography (CT) scan, magnetic resonance imaging (MRI), ultrasound, dan prosedur lain digunakan. Kondisi ini biasanya diobati melalui operasi pengangkatan, yang secara signifikan mengurangi risiko perkembangannya menjadi kanker kulit yang berpotensi fatal.