Apa itu Meditasi Siwa?

Meditasi Siwa adalah meditasi yang biasanya berfokus pada dewa Hindu Siwa. Ini dapat difokuskan pada objek fisik yang menggambarkan Siwa, seperti patung atau lukisan. Ini mungkin melibatkan serangkaian nyanyian, atau mantra, memanggil dewa. Siwa dikenal sebagai dewa perusak dan, melalui meditasi Siwa, dianggap menghilangkan atau menghancurkan pikiran negatif kejahatan, ketidaktahuan dan keegoisan dari orang yang bermeditasi.

Salah satu cara untuk terlibat dalam meditasi Siwa adalah melalui fokus mendalam pada objek fisik. Seringkali, patung atau lukisan dewa digunakan sebagai objek fokus. Penggambaran Siwa ini umumnya menunjukkan dia sebagai seorang pria muda dan tampan, sering orang yang sedang bermeditasi. Beberapa orang bermeditasi dengan menatap objek sambil mengulang-ulang nama Shiva. Mereka yang percaya pada kekuatan dewa mengatakan bahwa namanya harus diulang dengan pemahaman yang bertujuan, bukan tanpa pikiran, jika seseorang ingin menerima kekuatan penuh dari meditasi.

Cara lain untuk berpartisipasi dalam mediasi Siwa adalah dengan mengucapkan kalimat atau mantra. Yang paling umum menggunakan kata-kata Sansekerta, Om Namah Shivaya.” Mantra ini dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai, “Saya tunduk pada Shiva.” Ini juga dapat diterjemahkan berarti, “Om dan salam untuk apa yang saya menjadi.” Kebanyakan cendekiawan dan pemimpin meditasi percaya bahwa terjemahan ini hanya didasarkan pada bahasa Sansekerta, karena tidak ada terjemahan langsung.

Terjemahan ini didasarkan pada gagasan bahwa Shiva akan mengubah orang yang bermeditasi pada dewa perusak. Melalui meditasi Siwa, dia akan terbebas dari ketakutan akan kehancuran. Ini mungkin berarti orang tersebut akan bebas dari kejahatan dan bebas dari kualitas negatif manusia lainnya, seperti kebodohan dan keegoisan. Dalam beberapa kasus, orang tersebut bahkan akan terbebas dari rasa takut akan kematian, bentuk akhir dari kehancuran.

Untuk melakukan meditasi Siwa penuh, praktisi akan duduk dalam pose yoga yang nyaman. Pose ini mungkin termasuk posisi bersila yang disebut lotus atau batu, posisi di mana seseorang duduk dengan kaki ditekuk. Dari sana, praktisi akan dengan lembut menutup matanya. Banyak orang kemudian mulai membawa pikiran mereka ke dalam, ke area dalam pikiran yang dikenal sebagai mata ketiga. Nyanyian mantra untuk Siwa kemudian dimulai.

Banyak orang yang terlibat dalam meditasi Siwa akan memegang serangkaian manik-manik, yang disebut mala. Sebuah mala penuh berisi 108 manik-manik. Seseorang yang menyelesaikan meditasi penuh akan mengulangi mantra 108 kali, minimal. Dalam beberapa kasus, seseorang dapat mengulangi mantra hingga 1,080 kali.