Meditasi Raja Yoga menggabungkan aspek mental dan fisik dari meditasi. Banyak jenis meditasi melibatkan duduk diam dan memusatkan pikiran untuk mencapai relaksasi yang mendalam dan keadaan damai. Gaya raja yoga mengacu pada tubuh, pikiran, dan jiwa yang bekerja sama untuk mencapai perasaan bahagia yang bisa datang dari melakukan meditasi.
Kata raja berarti kerajaan, dan meditasi raja yoga juga disebut meditasi kerajaan, klasik, atau ashtanga. Yoga berfokus pada relaksasi dan kekuatan, sementara sebagian besar jenis meditasi berkonsentrasi pada menenangkan dan memusatkan pikiran. Teknik meditasi ini menggabungkan fisik yoga dengan latihan pikiran bermeditasi untuk mencapai konsentrasi yang lebih dalam dan membawa pikiran dan perasaan menjadi seimbang.
Seperti kebanyakan jenis meditasi, manfaat berlatih meditasi raja yoga termasuk relaksasi yang mendalam dan menghilangkan stres. Banyak orang yang secara teratur bermeditasi melaporkan perasaan sejahtera yang konstan, bahkan ketika menghadapi situasi sulit. Melakukan meditasi memaksa seseorang untuk memperlambat, mematikan pikiran yang berputar-putar, dan fokus pada ketenangan pikiran.
Berlatih meditasi raja yoga dapat melibatkan berbagai langkah dan proses, yang biasanya bergantung pada individu. Kombinasi pose yoga dan meditasi mantra dapat digunakan dalam rutinitas raja yoga. Teknik ini berusaha untuk membangkitkan dan mengembangkan diri universal atau ilahi dan menjadi lebih dekat dengan Tuhan atau sesuatu yang spiritual.
Selama meditasi raja yoga, praktisi mengikuti langkah-langkah pertama untuk memperlambat dan memusatkan gerakan tubuh, kemudian menenangkan dan memfokuskan pikiran. Keheningan dan keseimbangan fisik dapat dicapai melalui raja yoga, memungkinkan seseorang untuk berkonsentrasi hanya pada pikirannya dan membersihkan pikiran-pikiran seperti jaring yang terkadang berkeliaran di dalam kepala. Mantra atau frase meditatif biasanya digunakan untuk memusatkan pikiran, dan konsentrasi diarahkan pada kedamaian dan ketenangan, dengan fokus pada penyadapan ke mata ketiga, juga dikenal sebagai ajna.
Mata ketiga mengacu pada titik di tengah dahi, tepat di atas dan di tengah mata. Mengakses area ini dianggap membuka jalan menuju roh atau diri ilahi. Setelah praktisi mencapai keadaan di mana fokus sepenuhnya ke dalam, ia mulai mengalami rasa ketenangan murni dan pengosongan pikiran. Pikiran yang terburu-buru dikatakan mundur dan meninggalkan rasa sejahtera bersama dengan kemampuan untuk fokus pada keadaan batin kesadaran murni yang tidak diselimuti oleh kekhawatiran, kecemasan, atau pikiran yang tidak berguna.
Banyak praktisi rutin meditasi raja yoga melaporkan bahwa mereka lebih tenang dan menjalani kehidupan yang lebih damai sebagai hasil dari kontak mereka dengan diri ilahi. Perasaan bahagia meresap bahkan setelah meditasi selesai, lapor mereka. Banyak yang mengatakan bahwa mereka menggunakan meditasi raja yoga sebagai jalan untuk mengalami secara permanen kehadiran dan kehendak Tuhan.