Apa itu Meditasi Komuni?

Meditasi komuni adalah pesan yang dikhotbahkan kepada jemaat iman Kristen sebelum mereka menerima komuni. Di beberapa gereja, pesan ini mungkin dikhotbahkan setiap hari Minggu karena jemaat menerima komuni setiap minggu. Jemaat gereja lain mungkin hanya mendengarkan kebaktian meditasi komuni sebulan sekali karena gereja mereka tidak sering menerima komuni. Biasanya, pesan meditasi komuni mencakup kisah Perjamuan Terakhir, mengapa orang Kristen menerima komuni, dan apa yang harus mereka pikirkan saat mereka mengambil bagian di dalamnya. Pesannya biasanya relatif singkat, tetapi seringkali cukup kuat.

Komuni adalah representasi dari Perjamuan Terakhir, perjamuan terakhir Yesus dengan murid-muridnya sebelum penyaliban-Nya. Dia mengambil roti dan anggur dan membandingkannya dengan darahnya yang tumpah dan tubuhnya yang hancur. Yesus menyuruh murid-muridnya untuk memikirkan dia, ajarannya, dan pengorbanannya setiap kali mereka makan roti dan anggur. Kedua makanan ini termasuk dalam hampir setiap makanan selama masa Yesus hidup. Cerita berlanjut bahwa dia pada dasarnya menginstruksikan orang-orang di meja bersamanya untuk selalu mengingat pengorbanannya dan semua yang telah dia ajarkan kepada mereka.

Ketika jemaat mengambil komuni, mereka biasanya diberi secangkir anggur yang sangat kecil dan sepotong kecil roti tidak beragi. Jemaat mengkonsumsi hal-hal ini sambil mempertimbangkan pengorbanan Yesus, seperti yang dia perintahkan kepada murid-muridnya dulu. Meditasi komuni biasanya dilakukan sebelum jemaat benar-benar menerima komuni. Pesan ini seharusnya membantu para pengunjung gereja menenangkan pikiran mereka dan fokus pada apa yang diwakili oleh persekutuan. Orang-orang juga seharusnya mengaku selama ini. Umat ​​Katolik boleh mengaku kepada seorang imam, sedangkan Protestan diam-diam berdoa dan mengaku langsung kepada Tuhan.

Pesan meditasi persekutuan biasanya berpusat pada Yesus dan pengorbanannya. Para imam dan pendeta mungkin berbicara tentang hari-hari terakhir Yesus di Bumi, atau apa yang terjadi selama penyaliban. Kebanyakan meditasi berakhir dengan imam atau pendeta mengingatkan jemaat bahwa Yesus mati untuk dosa-dosa mereka, karena pengorbanannya menutupi dosa setiap orang yang mau menerima pengampunan tersebut dan berusaha untuk menjalani kehidupan yang bermoral dan saleh.

Setelah meditasi komuni selesai, sebagian besar pemimpin spiritual mendorong jemaat mereka untuk merenungkan meditasi sebelum mereka menerima komuni. Idenya adalah bahwa setiap orang yang kemudian menerima komuni mengerti apa artinya dan dapat menerimanya dengan kerendahan hati dan rasa syukur. Meditasi persekutuan yang sukses umumnya memiliki pesan sederhana yang mudah diingat oleh jemaat.