Ada dua jenis meditasi Hindu, masing-masing dengan fokusnya sendiri. Dalam satu jenis meditasi, seorang praktisi mungkin memilih untuk memfokuskan energinya pada objek yang dipilihnya sebelum memulai meditasinya, seperti bunga atau batu. Jenis meditasi kedua, yang disebut meditasi kesadaran, melibatkan praktisi yang berfokus pada persepsi atau pengalamannya saat bermeditasi. Meditasi Hindu datang dalam lusinan bentuk, masing-masing dengan serangkaian filosofi dan tekniknya sendiri yang digunakan untuk membantu praktisi mencapai keadaan meditasi. Keadaan meditatif seharusnya tenang dan memungkinkan praktisi untuk berkonsentrasi dengan jelas, melihat dirinya apa adanya dan bukan seperti yang dirasakan di dunia.
Meditasi Hindu biasanya dilakukan bersamaan dengan yoga. Praktisi melakukan salah satu dari beberapa bentuk yoga untuk membantu menjernihkan pikirannya dan mempersiapkan meditasinya. Berbagai jenis yoga yang digunakan untuk tujuan pra-meditasi termasuk Vedanta, Japa, Raja dan Surat Shabd.
Seorang praktisi yoga Hindu akhirnya berusaha untuk mencapai persatuan dengan atman dan Brahman-nya. Atman mewakili diri sejati seseorang, tidak terikat pada peristiwa di dunia ini. Brahman adalah dewa tertinggi dalam agama Hindu, dan membantu seseorang dalam mencapai keadaan meditasi yang benar.
Mereka yang berlatih meditasi Hindu juga membaca mantra. Mantra-mantra ini dirancang untuk membantu seorang praktisi dengan berkonsentrasi pada meditasi dan tidak pada setiap peristiwa di luar tubuh atau dalam pikiran praktisi dalam pikirannya. Praktisi sering mengulangi suku kata “ohm” atau “ahh” untuk membantu konsentrasi. Orang tersebut mungkin juga memvisualisasikan dewa Hindu pilihannya, yang juga membantu praktisi fokus pada keadaan meditasinya dan bukan pada gangguan.
Praktisi juga dapat menggunakan bantuan lain untuk membantunya mencapai kondisi meditasi. Salah satu bantuan tersebut adalah untuk menutup diri dari indra, mengurangi kemungkinan gangguan. Mengontrol nafas juga membantu praktisi dalam mencari keadaan meditasi. Seseorang mungkin juga memusatkan pikirannya pada satu titik atau pikiran, tidak menyimpang darinya selama seluruh sesi meditasi, untuk membantunya menutup pikiran lain dan pengaruh luar.
Meditasi telah dirujuk dalam beberapa teks teologi Hindu. Contohnya dapat ditemukan di Bhagavad Gita, Upanishad dan Mahabharata. Seorang praktisi meditasi Hindu tidak perlu percaya pada salah satu atau semua ajaran teologi Hindu, tetapi menyadari beberapa ajaran Hindu dapat membantu memperkaya pengalaman praktisi. Beberapa orang Kristen telah menanamkan ajaran Kristen dengan posisi yoga Hindu dalam upaya untuk mengajarkan teologi Kristen.