Media alternatif umumnya dianggap sebagai semua jenis media yang tidak berada di bawah kendali operasi bisnis atau sindikat, atau lembaga pemerintah. Bentuk media ini mungkin melibatkan outlet tradisional seperti surat kabar dan majalah, atau radio, televisi, dan film. Media alternatif juga dapat melibatkan outlet media baru dari situs web, e-book dan e-majalah, streaming audio dan video, atau outlet media lain yang ditemukan online.
Fungsi utama media alternatif adalah untuk menawarkan perspektif yang berbeda dari apa yang disajikan di media yang berada di bawah kendali pemerintah atau bisnis besar. Pada suatu waktu, media alternatif juga dikenal sebagai media kontra-budaya atau media bawah tanah, istilah yang membantu mengidentifikasi outlet media yang memberikan peluang untuk perbedaan pandangan dan ide untuk dibagikan di luar media yang sudah mapan. Ini sering dianggap perlu ketika alternatif media lain tidak mau atau tidak mampu menawarkan pandangan yang berbeda ini secara bersamaan dengan pandangan yang lebih luas dianut.
Sementara media alternatif telah ada selama berabad-abad, konsep tersebut tidak mulai muncul sebagai bentuk komunikasi media yang spesifik hingga pertengahan abad ke-20. Ketika kerusuhan sosial menjadi lebih menonjol di sejumlah negara, orang-orang dengan sudut pandang alternatif tentang isu-isu seperti ras, agama, gaya hidup, orientasi, politik, dan organisasi sosial mulai menggunakan pers kecil untuk membuat publikasi mereka sendiri. Brosur, surat kabar, dan akhirnya majalah memberikan landasan bagi apa yang segera diidentifikasi sebagai media pinggiran, yang menunjukkan fakta bahwa pandangan ini umumnya tidak dipegang oleh mayoritas masyarakat. Pada tahun 1960-an, media alternatif telah bercabang dari publikasi cetak ke film anggaran rendah, serta siaran radio dan televisi independen yang disindikasikan pada outlet media frekuensi rendah.
Banyak publikasi media alternatif mulai hidup dengan anggaran yang sangat terbatas sehingga perlu menggunakan sarana pencetakan dan pendistribusian materi yang paling hemat biaya. Seiring waktu, sejumlah publikasi bawah tanah atau alternatif ini membangun basis pembaca yang cukup besar, dan mampu meningkatkan cakupan dan kualitas pekerjaan mereka. Lainnya tetap publikasi yang melayani basis pembaca niche dan terus beroperasi dengan sumber daya yang relatif sedikit.
Salah satu inovasi dalam beberapa tahun terakhir adalah penggunaan Internet sebagai salah satu bentuk media alternatif. Sementara radio bawah tanah, televisi, dan film telah ada selama beberapa dekade, pembuatan situs web alternatif yang berfokus pada sudut pandang minoritas dalam politik, musik, mode, gaya hidup, dan bidang lainnya telah menjamur. Saat ini, dimungkinkan untuk menemukan media online yang membahas hampir semua ide, konsep, atau pendapat dengan melakukan pencarian kata kunci menggunakan browser Internet yang andal. Outlet media online ini terus menawarkan kesempatan untuk mengeksplorasi pemahaman dan ide yang berbeda baik yang diabaikan media, atau menerima perhatian yang relatif sedikit dari outlet media yang lebih konvensional.