Apa itu Marmalade?

Marmalade adalah jenis pengawetan buah yang termasuk kulit jeruk. Kebanyakan orang mengasosiasikan selai jeruk secara khusus dengan buah jeruk, meskipun bisa juga dibuat dengan buah lain seperti stroberi. Pengawet ini manis dari buah dan tambahan gula, dengan sedikit rasa asam dari kulit yang disertakan. Ini populer sebagai olesan untuk roti dan sebagai bahan dalam berbagai makanan mulai dari makanan penutup hingga daging panggang. Banyak pasar yang menjual selai jeruk, terutama di Inggris Raya, dan juga bisa dibuat di rumah.

Asal usul cagar alam ini cukup kuno. Orang Yunani dan Romawi, misalnya, sama-sama menyadari bahwa buah-buahan yang mengandung pektin tinggi dapat dimasak dengan madu untuk membentuk pengawet seperti jeli dan disimpan dalam wadah kedap udara untuk waktu yang lama. Pengawet ini benar-benar mengawetkan buah untuk digunakan di masa mendatang. Kata modern “marmalade” diyakini berasal dari marmalada Portugis, sebuah kata untuk quince jam. Kapan selai jeruk membuat transisi dari quince ke jeruk tidak diketahui, tetapi pada abad ke-17, Inggris membuat selai jeruk, terutama dengan jeruk Seville dari Spanyol.

Bahan-bahan dalam selai jeruk sejati hanyalah buah, kulit jeruk, gula, dan air. Dalam beberapa kasus, pektin akan ditambahkan untuk mendorong selai agar mengeras, ketika buahnya tidak tinggi secara alami. Kulitnya dimasak terlebih dahulu untuk melunakkannya sebelum buah dan gula ditambahkan, dan kemudian pengawet itu disendok ke dalam stoples yang disterilkan, dicelupkan ke dalam penangas air mendidih, dan didiamkan selama beberapa hari sebelum digunakan. Ini dapat bertahan hingga 18 bulan dalam kondisi sejuk dan kering, meskipun kebanyakan orang lebih suka menggunakan selai jeruk mereka dalam waktu satu tahun.

Biasanya, selai jeruk berwarna bening, dan memiliki tekstur yang tebal dari potongan kulit yang disertakan. Ini hampir seperti jeli, meskipun teksturnya sedikit lebih tebal. Selain disajikan di atas roti bakar dan scone, selai jeruk dapat dilapiskan ke dalam kue dan dicampur ke dalam hidangan lainnya. Ini juga digunakan dalam bumbu dan saus di beberapa wilayah di dunia.

Selai jeruk tetap menjadi selai jeruk klasik, meskipun lemon dan buah jeruk lainnya juga dapat diterima. Beberapa orang lebih suka menggunakan kulit jeruk manisan, karena lebih manis, dan yang lain menambahkan jahe, kayu manis, cengkeh, atau rempah-rempah lainnya ke dalam selai jeruk mereka. Sebenarnya, pengawet ini tidak lagi dianggap selai karena bahan tambahan atau penggantinya.