Apa itu Margin Laba Kotor?

Margin laba kotor adalah istilah keuangan yang digunakan untuk merujuk pada laba aktual yang dihasilkan dari barang yang dijual. Ini digunakan untuk menentukan apakah suatu perusahaan sehat secara finansial. Investor sering mempertimbangkan margin laba kotor saat menentukan apakah suatu perusahaan merupakan investasi yang bijaksana, dan kreditur serta pemasok juga dapat mempertimbangkan margin ini saat menentukan apakah akan memperpanjang kredit.

Ketika sebuah perusahaan membuat produk, ada biaya yang terkait dengan produksi. Misalnya, untuk memproduksi mainan plastik, perusahaan mungkin harus membayar royalti kepada perancang mainan, serta membayar biaya bahan, manufaktur, dan distribusi. Setiap barang berwujud memiliki beberapa biaya yang terkait dengan produksi dan penjualannya. Semua biaya ini disebut sebagai harga pokok penjualan, yang kadang-kadang disingkat dengan COGS singkatan.

Setiap barang yang diproduksi kemudian dijual dengan harga tertentu. Misalnya, sebuah perusahaan dapat menjual mainannya seharga $20 Dolar AS (USD). Perusahaan kemudian menentukan berapa banyak yang dibuat dengan jumlah mainan yang dijual, dikalikan dengan biaya. Misalnya, jika perusahaan menjual 100 mainan seharga $20 USD, perusahaan akan menghasilkan $2,000 USD untuk mainan tersebut.

Jumlah ini, bagaimanapun, tidak memperhitungkan harga pokok penjualan. Laba bersih, atau laba aktual yang dihasilkan perusahaan, harus dihitung untuk menentukan berapa banyak sebenarnya yang diperoleh perusahaan dari penjualan mainan tersebut. Jika, misalnya, setiap mainan berharga $5 USD untuk dibuat, maka laba bersih dapat dihitung dengan mengurangkan $500 USD, yang sama dengan biaya $5 USD dikalikan 100 mainan.

Margin laba kotor, di sisi lain, adalah metrik yang melihat berapa banyak yang dihasilkan perusahaan dalam kaitannya dengan biayanya. Untuk menentukan margin laba kotor, perusahaan harus mengurangi harga pokok penjualan dari pendapatan. Dengan menggunakan contoh di atas, pendapatannya adalah $2,000 USD dan harga pokok penjualan adalah $500 USD, sehingga perusahaan memperoleh laba $1,500 USD.

Laba kemudian dibagi dengan pendapatan untuk menentukan berapa persentase pendapatan yang benar-benar disimpan perusahaan. Dalam contoh di atas, perusahaan akan membagi $1,500, laba yang dihasilkan, dengan $2,000, total pendapatan. Hasilnya — 75 persen — adalah margin laba kotor perusahaan; itu mencerminkan persentase keuntungan yang dibuat pada setiap barang yang dijual.