Apa itu Manumisi?

Istilah “manumission” diyakini berasal dari abad ke-15. Ini mengacu pada pembebasan budak secara sukarela. Istilah ini biasa digunakan untuk menyebut tindakan seperti itu ketika terjadi di Amerika Serikat (AS), tetapi jenis pembebasan ini tidak terbatas hanya pada sejarah AS.
Meskipun pembebasan mengacu pada pemberian kebebasan kepada budak, seseorang tidak boleh mencoba menggunakan kata tersebut sebagai pengganti emansipasi. Kedua istilah ini, meskipun mengacu pada tindakan serupa, sama sekali berbeda. Secara umum, manumission mengacu pada pembebasan sukarela seorang budak. Emansipasi, bagaimanapun, mengacu pada pelepasan kontrol, yang mungkin atau mungkin tidak sukarela dan situasinya tidak harus menjadi perbudakan. Misalnya, remaja dapat dibebaskan dari orang tuanya.

Dalam istilah sejarah, kedua kata tersebut masih belum bisa digunakan secara sinonim karena pembebasan bersifat sukarela. Proklamasi Emansipasi, yang merupakan salah satu penggunaan paling umum dari kata “emansipasi,” mengacu pada berakhirnya perbudakan massal di Amerika Serikat. Tindakan ini sama sekali tidak sukarela dan sebelum ini terjadi, budak sudah dibebaskan.

Meskipun ada kasus di mana budak dibebaskan semata-mata karena niat baik, biasanya ada kondisi atau faktor yang mempengaruhi pembebasan budak. Dalam sejarah Yahudi, misalnya, konversi agama menjadi alasan untuk pembebasan. Perkawinan seorang budak dengan seseorang dari ras yang dianggap lebih tinggi adalah dasar kebebasan dalam beberapa kasus. Sepanjang sejarah, juga ditemukan bahwa budak umumnya dibebaskan segera sebelum atau setelah kematian pemiliknya.

Meskipun orang yang dibebaskan diberikan kebebasannya, dalam banyak kasus, itu tidak menyembuhkan semuanya. Sistem yang ada seringkali menimbulkan masalah lain. Misalnya, menurut Colonial Williamsburg, sebuah undang-undang disahkan pada tahun 1691 di Virginia untuk mencegah pemilik budak melepaskan budak. Undang-undang mengharuskan budak yang dibebaskan untuk meninggalkan negara bagian, yang saat itu merupakan koloni, dalam waktu enam bulan setelah dibebaskan. Orang-orang ini tidak hanya harus mencari tempat untuk pergi, tetapi mantan majikan mereka juga harus membayar untuk perjalanan itu.

Di Virginia kolonial, perbedaan pendapat untuk membebaskan budak mendorong legislator lebih jauh. Undang-undang lain yang disahkan kemudian melarang pemilik budak untuk melepaskan budak sesuka hati. Budak hanya bisa dibebaskan sebagai hadiah untuk pelayanan publik, Kolonial Williamsburg mencatat, dan tetap saja ini hanya bisa dilakukan jika ada permintaan kepada gubernur dan dia menyetujuinya. Sejarah AS menunjukkan bahwa dalam banyak kasus koloni berusaha mengganggu kemampuan pemilik budak untuk membebaskan budak.