Manisan buah, kadang-kadang disebut buah glace, adalah buah yang diawetkan melalui serangkaian seduhan dalam sirup gula padat. Setelah buah menyerap gula sebanyak mungkin, dibiarkan kering sepenuhnya dan kemudian dikemas ke dalam wadah kering untuk disimpan. Kandungan gula yang tinggi memungkinkannya untuk tetap pada dasarnya tanpa batas di bawah kondisi yang tepat. Kegunaannya pun beragam, mulai dari memakannya langsung hingga memasukkan potongan cincang ke dalam berbagai makanan penutup.
Orang-orang telah membuat manisan buah di Eropa sejak abad ke-14, dan tradisi di Timur Tengah bahkan lebih tua. Awalnya, itu dibuat dengan sirup madu padat, karena gula, tanaman Dunia Baru, belum tersedia. Setelah penemuan dan kolonisasi Dunia Baru selanjutnya, sebagian besar dibuat dengan gula, dan itu menjadi makanan lezat yang sangat mahal, mencerminkan harga komoditas yang tinggi. Berkat persediaan gula yang lebih terjangkau saat ini, buah ini jauh lebih murah.
Untuk membuat manisan buah, juru masak menyiapkan buah yang mereka rencanakan untuk dijadikan permen dengan memotongnya dan membuang bagian yang tidak dapat dimakan, seperti empulur dan lubang. Kemudian direbus dalam larutan gula dan didiamkan selama sehari. Selanjutnya, buah dikeringkan, dan direbus lagi, biasanya dalam sirup dengan kandungan gula yang lebih tinggi. Proses ini diulang beberapa kali, biasanya selama seminggu.
Setelah semua langkah perebusan dan perendaman selesai, buah secara tradisional diletakkan di atas rak di tempat yang hangat hingga kering. Produsen modern biasanya memilih untuk mengeringkan buah mereka dalam oven untuk mempercepat prosesnya. Setelah benar-benar kering, dapat dikemas untuk penyimpanan jangka panjang. Jeruk, apel, nanas, mangga, jahe, kurma, ceri, dan banyak buah lainnya dapat dibuat manisan, dan Anda juga dapat menemukan manisan kacang seperti marron glace.
Manisan buah tradisional kadang-kadang dikenal sebagai buah mengkristal, mengacu pada lapisan padat kristal gula yang menutupinya. Ini sangat manis, dan bisa menjadi rasa yang didapat. Banyak produsen modern berhenti membuat permen sepenuhnya, meninggalkannya dengan tekstur yang lebih fleksibel dan rasa yang sedikit kurang manis. Varietas ini tidak akan bertahan selama yang dibuat dengan metode tradisional, dan mungkin perlu disimpan di lemari es untuk mencegah pembusukan.