Apa itu Manifesto?

Manifesto adalah dokumen yang menetapkan prinsip dan tujuan organisasi. Biasanya, ini dirancang untuk didistribusikan secara luas ke publik, dan berfungsi sebagai deklarasi resmi. Seringkali, dokumen tersebut bersifat politis, seperti halnya dengan Manifesto Komunis, meskipun dapat juga digunakan oleh seniman dan kelompok kolektif lainnya sebagai media komunikasi. Dalam banyak kasus, sebuah manifesto sangat revolusioner, dan dirancang untuk merangsang dialog publik.

Umumnya, manifesto yang ditujukan untuk audiens yang besar ditulis dalam bahasa yang jelas dan sederhana sehingga semua orang dapat memahaminya. Dokumen tersebut bisa panjang atau pendek, dan banyak organisasi membuat dokumen yang lebih pendek untuk didistribusikan dalam jumlah besar untuk menarik minat publik. Manifesto yang lebih pendek mungkin muncul dalam bentuk pamflet atau poster yang dapat dengan mudah digandakan dan didistribusikan, dan itu akan mencakup informasi tentang di mana mendapatkan versi yang lebih panjang.

Diharapkan, setelah membaca manifesto, anggota masyarakat akan mencari informasi lebih lanjut tentang kelompok yang menulisnya, sehingga menumbuhkan kesadaran dan dukungan untuk sebuah gerakan. Selain itu, dokumen tersebut dapat digunakan sebagai titik awal untuk diskusi publik, karena beberapa pembaca pasti akan mengkritiknya sementara yang lain mempertahankannya. Diskusi-diskusi ini dapat membantu menyempurnakan manifesto, karena anggota masyarakat mengangkat isu-isu penting yang tidak dibahas dalam dokumen asli.

Sebagai pernyataan revolusioner, manifesto bisa menjadi dokumen yang kuat dan berani. Dalam beberapa kasus, penulis tidak akan diidentifikasi, terutama jika dokumen tersebut sangat radikal, karena mengkhawatirkan keselamatan mereka. Warga yang membaca manifesto mungkin terpaksa mempertanyakan pemerintah mereka, kehidupan yang mereka jalani, keadaan ilmu pengetahuan, atau makna seni. Interaksi introspektif ini akan sering mendorong pembaca untuk meneruskan dokumen tersebut kepada orang lain, menyebabkan audiens bertambah.

Selain digunakan oleh kelompok politik revolusioner dan partai konvensional di beberapa daerah, banyak seniman menggunakan manifesto sebagai alat komunikasi untuk memicu dialog tentang keadaan seni. Hal ini terutama terjadi pada kolektif artistik, yang mungkin memasukkan aspek politik dalam seni mereka, atau terlibat dalam diskusi estetika dengan kelompok seniman atau kritikus lain. Beberapa kelompok penulis terkenal juga telah mengeluarkan manifesto, dan beberapa perusahaan progresif mengeluarkan “manifesto” lidah-di-pipi untuk menguraikan tujuan dan etika mereka sebagai sebuah organisasi.