Apa itu Manajemen Kurikulum?

Tujuan dari manajemen kurikulum adalah untuk membantu memastikan bahwa semua siswa akan mendapatkan hasil maksimal dari pendidikan mereka. Tujuan manajemen kurikulum yang lebih global adalah agar siswa menggunakan semua pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari untuk berkontribusi kepada masyarakat dengan cara yang bermakna dan bermanfaat. Semua pemangku kepentingan di distrik sekolah mana pun berkontribusi dengan cara yang membantu memastikan bahwa manajemen kurikulum dilakukan sebaik mungkin.

Kurikulum adalah sistem akademik yang menanamkan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa di lingkungan sekolah. Lebih khusus, kurikulum mengacu pada apa yang tertulis untuk diajarkan, dan apa yang diuji pada tingkat siswa yang berbeda, di bidang atau kursus tertentu. Setelah mengevaluasi hasil tes, administrator dan dewan dapat menentukan metode apa yang paling efektif untuk menyampaikan pengetahuan kepada siswa.

Bagian pertama dari manajemen kurikulum adalah desain kurikulum. Pada tahap ini, filosofi dan praktik pendidikan dipertimbangkan. Implementasi kurikulum mengikuti, setelah administrator melatih guru sehingga mereka akan mampu menyampaikan kurikulum dengan cara yang paling bermanfaat bagi siswa.

Monitoring dan evaluasi kurikulum sangat erat kaitannya. Administrator memantau penyampaian kurikulum untuk memastikan bahwa itu diajarkan dengan cara yang konsisten dengan desain. Guru, administrator, anggota dewan sekolah, dan orang tua semuanya membuat penilaian tentang efektivitas kurikulum yang ada. Data yang diperoleh dari masukan mereka kemudian digunakan untuk membuat perubahan apa pun yang akan mengarah pada pengajaran yang lebih efektif, berdasarkan kurikulum saat ini, atau modifikasi lain yang akan meningkatkan kurikulum.

Dengan manajemen kurikulum, program studi diselaraskan. Penyelarasan mengacu pada koordinasi penulisan, pengajaran, dan pengujian kurikulum di seluruh tingkat kelas dan bidang studi. Kurikulum tertulis, yang merupakan bagian dari penyelarasan, mengacu pada tujuan pembelajaran yang dinyatakan, serta metode dan sumber daya yang digunakan pendidik untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum tertulis biasanya mencakup pernyataan alat penilaian yang mungkin digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran siswa, dan dengan demikian, nilai kurikulum.

Kurikulum yang diajarkan mengacu pada penyampaian kurikulum oleh guru kepada siswa, menurut cara yang telah ditulis. Guru merumuskan satuan-satuan yang akan dipelajari, serta RPP pendukungnya. Pendekatan untuk menyajikan materi kepada siswa juga merupakan bagian dari kurikulum yang diajarkan. Kurikulum yang diuji mengacu pada bagian-bagian dari kurikulum yang ditulis dan diajarkan yang dinilai, baik secara formal maupun informal. Ini menentukan apakah seorang siswa telah berkembang atas dasar dan pelaksanaan kurikulum tertulis.