Manajemen kemarahan untuk anak-anak adalah sarana untuk membantu anak-anak mengenali ketika mereka marah, dan mengendalikan perasaan marah mereka untuk resolusi yang menguntungkan untuk situasi tersebut. Anak kecil sering tidak mengenali gejala fisik kemarahan, seperti detak jantung yang meningkat, pernapasan yang cepat, perasaan kehangatan fisik, dan ketegangan otot. Anak-anak biasanya juga tidak memiliki strategi koping untuk membantu mereka menenangkan diri dan menghadapi situasi yang membuat frustrasi dengan tenang. Manajemen kemarahan untuk anak-anak dapat membantu anak-anak mempelajari strategi mengatasi kemarahan, seperti mengambil napas dalam-dalam, melakukan beberapa menit latihan fisik yang berat, atau mengalihkan perhatian mereka dengan aktivitas yang menyenangkan. Anak-anak yang belajar keterampilan manajemen kemarahan umumnya lebih kecil kemungkinannya untuk menunjukkan masalah perilaku di masa kanak-kanak dan remaja, dan biasanya lebih mungkin untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang bahagia dan mampu menyesuaikan diri dengan baik.
Prinsip-prinsip manajemen kemarahan untuk anak-anak seringkali sangat mirip dengan prinsip-prinsip manajemen kemarahan untuk orang dewasa. Anak-anak, bagaimanapun, sering membutuhkan bantuan pengasuh untuk mengenali perasaan marah apa adanya. Pengasuh sering dapat membantu dengan menunjukkan kepada anak-anak ketika mereka menunjukkan perilaku yang menunjukkan gejala perasaan marah. Ketika anak lebih besar, pengasuh dapat menjelaskan gejala fisik kemarahan sehingga anak dapat belajar mengenalinya saat muncul.
Mengekspresikan perasaan dapat menjadi bagian penting dari manajemen kemarahan untuk anak-anak, tetapi anak-anak sering mengalami kesulitan mengungkapkan perasaan mereka secara verbal. Banyak pengasuh telah berhasil membantu anak-anak mengekspresikan diri mereka melalui menggambar, melukis, atau bentuk ekspresi kreatif lainnya. Anak-anak yang berjuang untuk mengendalikan perasaan marah dapat diminta untuk menarik napas dalam-dalam beberapa kali dan menghitung sampai sepuluh atau lebih. Anak-anak yang mengalami perasaan marah dan frustrasi saat berjuang dengan tugas yang sulit dapat didorong untuk mencari bantuan atau dukungan emosional dari pengasuh atau orang lain yang cakap dan dapat dipercaya.
Banyak anak akan mendapat manfaat dari aktivitas fisik yang membantu mereka menghilangkan ketegangan otot dan adrenalin yang sering menyertai perasaan marah. Naik sepeda, lari pendek, meninju karung tinju, atau terlibat dalam perang bantal semua dapat membantu anak-anak membakar kelebihan adrenalin ini, dan seringkali dapat mengembalikan perasaan bahagia dan tenang.
Anak-anak kecil khususnya dapat rentan untuk menunjukkan perasaan marah dengan kekerasan. Pengasuh umumnya harus siap untuk turun tangan dan memisahkan anak-anak yang berkelahi. Memberi ruang fisik di antara anak-anak yang berkelahi dapat membantu anak-anak mulai tenang. Pengasuh dapat dengan tegas, tetapi lembut, menegaskan otoritas mereka untuk menghentikan perkelahian ketika anak-anak bertindak kasar terhadap satu sama lain.
Kebanyakan ahli percaya bahwa manajemen kemarahan untuk anak-anak harus dimulai sedini mungkin dalam kehidupan. Ketika bayi mengamuk, para ahli biasanya menyarankan untuk membiarkan mereka melakukannya di area yang aman untuk anak jika memungkinkan, atau menenangkan mereka dengan pelukan panjang jika episode tersebut terjadi di depan umum. Semakin cepat anak-anak belajar teknik manajemen kemarahan, para ahli percaya, semakin kecil kemungkinan mereka untuk menunjukkan masalah perilaku sepanjang hidup.