Apa itu Manajemen Karbon?

Manajemen karbon adalah metode berbasis luas untuk mengurangi perubahan iklim dengan pengurangan emisi karbon ke atmosfer, yang secara ilmiah telah terbukti berkontribusi pada proses pemanasan global. Gas rumah kaca utama yang berkontribusi terhadap pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2), produk sampingan umum dari proses industri dan pembakaran bahan bakar fosil. Beberapa pendekatan pengelolaan karbon bertujuan untuk mengurangi emisi CO2. Beberapa di antaranya termasuk insentif keuangan bagi industri untuk meningkatkan teknologi pengendalian polusi, undang-undang iklim nasional untuk mengatur tingkat CO2, dan berbagai inisiatif pasar global yang dipromosikan oleh Bank Dunia untuk mengimbangi peningkatan biaya kepatuhan bagi negara-negara berkembang.

Salah satu contoh pengelolaan karbon yang berlangsung secara internasional adalah nota kesepahaman (MoU) 2010 antara Inggris (UK) dan China, dengan tindak lanjut Komite Kerjasama Rendah Karbon Inggris-China dan Rencana Aksi pada tahun 2011. Kesepakatan ini berfokus pada dua upaya untuk mengurangi emisi karbon, yang dipandang saling menguntungkan. Pertama, mempromosikan pengembangan teknologi rendah emisi karbon di Cina, yang kemudian akan diimpor oleh Inggris untuk meningkatkan industrinya sendiri. Kedua, melibatkan pertukaran kredit karbon antara Inggris dan Cina. China mendapat keuntungan dalam jangka pendek melalui perdagangan karbon atau pembagian karbon karena memungkinkan industri berbahan bakar batu baranya, yang menghasilkan lebih banyak CO2, untuk membeli “kredit” dari industri Inggris tertentu yang menghasilkan emisi CO2 kurang dari yang diizinkan.

Gagasan penyeimbangan karbon dan pendanaan karbon antar industri sering dikritik karena tidak mengurangi produksi bersih CO2, melainkan hanya mengalihkan kesalahan atas pencemar terburuk. Untuk mengatasi keberatan seperti itu secara lebih komprehensif dalam proses pengelolaan karbon, ada dorongan internasional untuk melembagakan gagasan pajak karbon. Sementara industri modern akan dikenakan pajak untuk emisi karbonnya, industri “kotor” akan diberikan kredit polusi untuk menghasilkan CO2 di atas batas yang diinginkan, sampai industri tersebut dapat memodernisasi secara ekonomis. Negara-negara berkembang telah menekankan perlunya pendekatan yang seimbang mengingat fakta bahwa negara-negara modern diberi kesempatan untuk melakukan industrialisasi dengan cara yang murah dan “kotor” selama Revolusi Industri pada akhir abad ke-18.

Perubahan iklim kemungkinan akan terus meningkat karena semakin banyak negara melakukan industrialisasi untuk meningkatkan standar hidup mereka. Manajemen karbon adalah proses yang diperlukan untuk mencoba mengendalikan pencemaran lingkungan selama perubahan di pasar global ini. Meningkatkan kerjasama internasional untuk mengatur emisi karbon melalui kredit karbon, pajak karbon, dan mendorong inovasi dan legislasi yang adil dipandang penting untuk proses pengelolaan karbon dan perlindungan lingkungan jangka panjang.