Malnutrisi kronis adalah kurangnya akses ke vitamin dan mineral yang diperlukan secara terus-menerus pada anak usia dini, yang menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari bahkan jika pasien kemudian menerima nutrisi yang cukup. Antara usia delapan dan 20 bulan, anak-anak sangat rentan dan dapat mengalami kekurangan gizi kronis jika kebutuhan makanan mereka tidak terpenuhi. Secara global, sejumlah organisasi bekerja pada masalah kelaparan dan kekurangan gizi pada anak-anak, mengembangkan program intervensi untuk mendapatkan nutrisi pada anak-anak yang sedang berkembang.
Orang yang kekurangan gizi belum tentu berisiko mati kelaparan. Dalam kasus individu dengan malnutrisi kronis, mereka cenderung berkembang lebih lambat dan mungkin tetap kecil secara fisik, bahkan sebagai orang dewasa. Selain itu, mereka dapat menunjukkan tanda-tanda gizi buruk, seperti kehilangan rambut, memiliki kuku yang terkelupas atau rapuh, dan secara fisik lemah. Selain itu, kekurangan gizi kronis menghadapkan orang pada risiko cacat kognitif yang disebabkan oleh tidak cukup makan saat otak mereka tumbuh.
Nutrisi bukan hanya tentang jumlah makanan yang dikonsumsi orang, tetapi juga kualitasnya. Orang dengan malnutrisi kronis terkadang kelebihan berat badan sebagai akibat dari diet mereka, tetapi mereka masih tidak menerima keseimbangan vitamin dan nutrisi yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup. Perhatian yang signifikan pada anak-anak yang sedang berkembang adalah bahwa ketika mereka disapih dari ASI, makanan dengan berbagai macam vitamin dan mineral, mereka dapat mengalami malnutrisi saat makan makanan lunak dan padat.
Memerangi kekurangan gizi kronis melibatkan sejumlah pendekatan termasuk memperkuat makanan, memberikan pendidikan gizi di masyarakat miskin, dan menawarkan hibah bantuan makanan dan bantuan lainnya. Masyarakat dengan riwayat masalah malnutrisi dapat ditawarkan intervensi tambahan dengan tujuan untuk menangkap dan mengobati malnutrisi sedini mungkin. Ini dapat mencakup mendidik dokter dan perawat di klinik kesehatan masyarakat sehingga mereka tahu bagaimana menangani pasien kurang gizi.
Orang dewasa juga dapat mengalami kekurangan gizi dalam waktu lama, tetapi tidak berbahaya seperti pada anak-anak yang sedang berkembang. Orang dewasa yang berkembang penuh tidak berisiko mengalami keterlambatan perkembangan yang disebabkan oleh kekurangan gizi, meskipun tidak memiliki akses ke diet seimbang tentu saja dapat menyebabkan masalah kualitas hidup termasuk kelelahan dan defisit kognitif. Malnutrisi pada ibu hamil dan ibu menyusui menjadi perhatian khusus, karena dapat berdampak negatif pada perkembangan anak. Anak-anak yang kekurangan gizi dalam kandungan atau saat menyusui mungkin tidak akan pernah pulih sepenuhnya, bahkan dengan intervensi gizi.