Apa itu Makromolekul?

Istilah makromolekul digunakan secara ambigu untuk mengartikan molekul yang terdiri dari “sejumlah besar” atom, tetapi semakin dipahami bahwa hanya molekul yang terdiri dari setidaknya 100 atom. Makromolekul juga dapat disebut kurang spesifik sebagai polimer.
Sebagian besar makromolekul ditemukan dalam biologi dan biokimia, dalam bentuk rantai protein panjang dan asam nukleat seperti DNA. Kelas molekul ini kadang-kadang disebut sebagai biomakromolekul atau biopolimer.

Sangat jarang untuk melihat logam atau kristal yang disebut sebagai makromolekul, bahkan dalam kasus di mana lebih dari seratus atom ditemukan terhubung bersama. Lebih umum istilah ini diterapkan pada plastik, di mana ada banyak sekali contoh jenisnya.

Makromolekul bukan hanya pembeda yang sewenang-wenang, karena mereka menunjukkan banyak sifat fisik yang membedakannya dari molekul biasa. Salah satu sifat yang sangat menarik adalah ketidakmampuan mereka untuk larut ke dalam larutan tanpa bantuan dari luar (dalam bentuk ion atau garam, misalnya). Lain adalah kecenderungan mereka untuk pecah dengan mudah, sering mengarah ke asumsi yang salah seperti klaim pada 1950-an bahwa DNA tidak pernah bisa lebih dari 5,000 pasangan basa. Meskipun sekarang kita tahu bahwa ini sangat tidak benar (untai DNA bisa mencapai puluhan juta pasangan basa), pada saat itu para ilmuwan sedang memutus rantai DNA setiap kali mereka membawanya di bawah mikroskop.

Bagian penyusun makromolekul dikenal sebagai monomer. Hampir semua makromolekul dibuat dari kumpulan yang sangat kecil yang hanya terdiri dari sekitar lima puluh monomer. Namun, dengan dihubungkan dalam konfigurasi yang berbeda, himpunan kecil ini menghasilkan variasi makromolekul yang sangat besar.

Banyak perbedaan antara organisme dapat ditelusuri ke konfigurasi yang berbeda dari makromolekul dalam organisme. Dalam satu organisme, bahkan mungkin ada perbedaan besar antara berbagai macam makromolekul.
Dalam penggunaan, “makromolekul” juga dapat merujuk pada kumpulan beberapa makromolekul, yang pada dasarnya memproduksi super-makromolekul. Makromolekul ini disatukan bukan oleh ikatan kimia, melainkan oleh gaya antarmolekul. Benar, orang akan menyebut kombinasi ini sebagai kompleks makromolekul, dan komponen penyusunnya sebagai subunit.