Luka operasi adalah luka yang berhubungan dengan tempat operasi. Luka operasi merupakan titik rawan bagi pasien untuk pulih dari operasi, karena bahan infeksius dapat masuk ke dalam luka dan menyebabkan komplikasi. Selain itu, terkadang tempat operasi mengalami fenomena yang disebut luka dehiscence, di mana sayatan terbuka kembali sebagai akibat dari penyembuhan yang buruk atau ketegangan pada jahitan. Penatalaksanaan luka operasi merupakan bagian penting dari perawatan pasca operasi bagi pasien, baik di rumah sakit maupun selama pemulihan di rumah.
Ketika ahli bedah membuat sayatan, mereka menempatkannya dengan hati-hati untuk mengakses area tubuh yang mereka minati sambil menjaga luka operasi sekecil mungkin. Dalam operasi endoskopi, luka bedah yang sangat kecil dibuat, dengan ruang yang cukup untuk memasang kamera dan peralatan. Operasi terbuka memerlukan sayatan yang lebih besar untuk memungkinkan ahli bedah memvisualisasikan bagian dalam tubuh dengan jelas.
Luka bedah dibuat di lingkungan yang steril. Setiap bagian dari proses pembuatan sayatan dikendalikan untuk membatasi risiko infeksi, dengan ahli bedah menggunakan instrumen steril dan menjaga kebersihan luka saat sayatan dibuat. Setelah operasi selesai, luka ditutup dengan jahitan. Jahitan dapat meluas beberapa lapisan ke dalam tubuh, tergantung pada seberapa dalam operasi itu dan di mana ahli bedah beroperasi. Pasien biasanya diberikan obat profilaksis untuk mencegah organisme infeksius masuk ke dalam luka operasi.
Selama pemulihan, luka operasi akan diperiksa secara teratur untuk mengetahui tanda-tanda peradangan, infeksi, dan komplikasi lainnya. Di rumah sakit, staf perawat secara berkala akan mengganti perban pasien, memeriksa luka dengan cermat selama penggantian perban. Mereka mencari tanda-tanda peringatan seperti panas, bengkak, celah di antara jahitan, bau tidak sedap, dan perubahan warna. Dalam beberapa kasus, saluran air akan dimasukkan ke dalam luka bedah untuk memungkinkan cairan mengalir saat pasien pulih. Saluran pembuangan bedah juga diperiksa selama penggantian perban untuk tanda-tanda peringatan infeksi.
Setelah pasien dipulangkan, mereka bertanggung jawab untuk merawat luka operasi mereka. Mereka biasanya diarahkan untuk menjaga luka tetap bersih dan kering, mengganti perban secara berkala dan memeriksa luka saat mengganti balutan. Kunjungan tindak lanjut berkala akan dilakukan sehingga ahli bedah dapat memantau kemajuan dan akhirnya melepas jahitan. Jahitan yang dapat diserap dapat digunakan, tetapi seringkali jahitan ini membutuhkan waktu lama untuk larut sehingga ahli bedah dapat melanjutkan dan melepasnya setelah lokasi operasi pasien sembuh.