Apa itu Luka Bakar Radiasi?

Luka bakar radiasi, juga dikenal sebagai dermatitis radiasi, adalah reaksi kulit yang dapat terjadi sebagai efek samping dari terapi radiasi untuk kanker. Kerusakan kulit akibat radiasi dapat berkisar dari ringan hingga parah. Dalam banyak kasus, itu terbatas pada kemerahan, pembengkakan, dan nyeri yang mirip dengan sengatan matahari. Dalam kasus yang lebih parah, kulit dapat mulai melepuh dan mengelupas, dan beberapa pasien bahkan melaporkan menghitam dan mengelupas pada area luka bakar. Pengobatan untuk luka bakar radiasi umumnya melibatkan krim topikal obat, antibiotik, obat penghilang rasa sakit dan kompres dingin, meskipun jaringan yang telah rusak parah oleh radiasi mungkin perlu didebridement untuk mencegah infeksi dan mempercepat pemulihan.

Masalah kulit dianggap umum selama terapi radiasi, karena kulit diyakini sangat rentan terhadap efek radiasi. Terapi ini biasanya digunakan untuk mengarahkan dosis radiasi ke kanker internal, tetapi biasanya diarahkan secara eksternal melalui kulit. Efek dari luka bakar radiasi biasanya dimulai dalam dua atau tiga minggu pertama terapi radiasi. Luka bakar radiasi terkadang memburuk saat pengobatan berlanjut, tetapi seringkali tetap dalam kondisi stabil setelah beberapa minggu pertama. Setelah pengobatan dihentikan, luka bakar radiasi dapat sembuh dalam beberapa minggu, meskipun biasanya memerlukan beberapa bentuk intervensi medis.

Luka bakar radiasi ringan dikatakan terlihat dan terasa seperti terbakar sinar matahari. Kulit umumnya menjadi agak memerah, meskipun pada beberapa pasien, dapat berubah menjadi warna coklat yang lebih gelap. Saat kerusakan kulit berlanjut, luka bakar radiasi bisa menjadi lebih meradang dan lebih menyakitkan. Pembengkakan terkadang bisa menjadi signifikan. Kerontokan rambut juga bisa terjadi di area perawatan.

Dermatitis radiasi yang parah dapat menyebabkan kulit melepuh dan mengelupas. Dalam kasus terburuk, kulit bisa menghitam sebelum mengelupas. Lepuh dan mengelupas dianggap lebih mungkin terjadi di area di mana lipatan kulit terjadi, seperti di bawah payudara. Luka bakar radiasi di area ini dapat menyebabkan luka terbuka dan luka yang kemungkinan besar akan terinfeksi.

Salep dan krim topikal sering diresepkan untuk mengobati luka bakar radiasi, dan kompres dingin dapat diterapkan untuk menghilangkan rasa sakit akibat luka bakar radiasi. Obat penghilang rasa sakit dapat diresepkan ketika rasa sakitnya parah. Jika kerusakan kulit yang parah terjadi selama terapi radiasi, area tersebut dapat dilakukan debridement untuk menghilangkan jaringan mati. Menghapus jaringan mati dari area luka bakar biasanya mengurangi risiko infeksi serius dan dapat mendukung penyembuhan yang cepat.