Loan-to-value (LTV) adalah rasio yang menggambarkan hubungan jumlah pinjaman dengan nilai properti. Rasio ini diperoleh dengan membagi jumlah pinjaman dengan harga jual properti atau nilai taksiran properti. Yang lebih rendah dari dua jumlah digunakan.
LTV adalah salah satu dari banyak faktor yang digunakan oleh pemberi pinjaman dalam menentukan apakah akan menyetujui hipotek atau tidak. LTV dinyatakan sebagai persentase. Misalnya, pinjaman sebesar $50,000 untuk rumah seharga $100,000 memiliki LTV sebesar 50 persen. Sebuah hipotek dapat dikatakan memiliki LTV tinggi ketika jumlah uang yang dipinjamkan tinggi dalam kaitannya dengan uang muka peminjam atau ekuitas yang dimiliki di properti. Misalnya, jika peminjam memberikan uang muka lima persen dan jumlah yang digadaikan adalah 95 persen dari harga jual, pinjaman tersebut dianggap memiliki LTV yang tinggi.
Pemberi pinjaman biasanya memandang pinjaman dengan LTV tinggi lebih berisiko daripada pinjaman di mana peminjam menawarkan uang muka yang lebih besar atau memiliki jumlah ekuitas yang lebih besar. Dari sudut pandang pemberi pinjaman, peminjam dengan sedikit uang yang diinvestasikan di rumah memiliki lebih sedikit kerugian karena gagal membayar pinjaman daripada individu yang telah memberikan uang muka yang lebih besar atau yang memiliki ekuitas yang signifikan dalam sebuah properti. Seringkali, pemberi pinjaman membutuhkan peminjam pinjaman dengan LTV tinggi untuk mendapatkan asuransi hipotek. Jenis asuransi ini membantu melindungi kepentingan pemberi pinjaman jika peminjam gagal membayar pinjaman.
Ketika peminjam pinjaman LTV tinggi diperlukan untuk membeli asuransi hipotek, total biaya hipotek meningkat. Pinjaman LTV tinggi sering membawa suku bunga yang lebih tinggi juga. Dalam beberapa kasus, peminjam mungkin merasa lebih sulit untuk memenuhi syarat untuk pinjaman LTV tinggi daripada pinjaman dengan LTV lebih rendah.
Penilaian dapat memainkan peran penting dalam semua jenis pinjaman hipotek. Dengan pinjaman LTV tinggi, nilai yang dinilai sangat penting, karena dapat menempatkan transaksi pada risiko. Misalnya, jika pembeli memiliki uang muka lima persen untuk rumah senilai $200,000, dia membutuhkan pinjaman sebesar $190,000. Jika pemberi pinjaman setuju untuk memberikan pinjaman sebesar 95 persen dari nilai yang dinilai dan penilaian properti hanya $195,000, jumlah pinjamannya hanya $185,250. Itu $4,750 kurang dari peminjam perlu menutup properti.
Jika sebuah properti menilai kurang dari jumlah uang pinjaman yang dibutuhkan pembeli, seluruh pembelian real estat bisa berantakan. Namun, kadang-kadang, peminjam mungkin dapat memindahkan transaksi ke pemberi pinjaman yang berbeda dan lebih lunak pada waktunya agar kesepakatan tidak gagal. Menggunakan broker hipotek dapat membuat pindah ke pemberi pinjaman baru lebih mudah, karena broker biasanya memiliki banyak kontak pemberi pinjaman dan seringkali dapat membantu peminjam mengganti pemberi pinjaman dengan cukup cepat.