Apa itu Logistik Lean?

Logistik ramping menjelaskan prinsip-prinsip yang memandu tindakan pemotongan limbah — sehingga mengurangi biaya — dalam model rantai pasokan. Rantai pasokan mengacu pada tahapan proses yang dimulai dengan produksi dan berlangsung hingga barang diperkenalkan ke pasar. Konsep lean management diperkirakan telah diperkenalkan oleh Toyota, produsen mobil. Banyak ahli percaya bahwa prinsip-prinsip logistik rampinglah yang memungkinkan Toyota untuk maju dari perusahaan kecil menjadi perusahaan global besar. Beberapa komponen utama dari lean logistics adalah desain sistem manufaktur yang sederhana, pengakuan bahwa sistem tidak pernah sempurna dan selalu dapat ditingkatkan, dan penerapan manajemen lean melalui peningkatan sistem yang konsisten.

Seorang profesional yang mempraktikkan lean logistics percaya bahwa satu-satunya nilai dalam sistem manufaktur adalah pada layanan atau produk yang dapat dibeli pelanggan. Dari perspektif ini, persediaan dan peralatan yang tidak terpakai dan tenaga kerja yang tidak digunakan dengan benar dianggap sebagai pemborosan. Model bisnis ramping dirancang untuk menghilangkan pemborosan ini.

Praktisi manajemen lean percaya bahwa produk harus dibuat hanya untuk memenuhi permintaan. Dengan kata lain, memproduksi lebih dari apa yang bisa dijual mengarah pada pemborosan. Produk yang disimpan di rak terbuang sia-sia dan karena itu tidak memiliki nilai sementara mereka meningkatkan biaya. Ketika sebuah perusahaan memproduksi lebih dari yang dapat dijualnya, itu juga memperlambat produksi dan menggunakan peralatan dan tenaga kerja untuk proses yang tidak memiliki nilai dari perspektif manajemen lean.

Pendukung logistik ramping percaya bahwa ada nilai hanya ketika pelanggan membeli barang yang diproduksi. Untuk alasan ini, model bisnis tidak pernah sempurna dan selalu dapat ditingkatkan. Seiring perubahan permintaan, demikian juga model bisnis yang ramping. Demikian pula, ketika jenis teknologi baru dikembangkan, bisnis ramping juga harus merestrukturisasi sistem manufaktur untuk mencapai tingkat efisiensi yang baru.

Prinsip-prinsip logistik ramping menyatakan bahwa model harus terus berubah. Dengan pemikiran ini, sebagian besar manajer lean memahami bahwa data dan pengukuran terkait proses harus akurat dan konstan. Ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa praktik-praktik baru itu efektif dan untuk menentukan di mana perbaikan dapat dilakukan. Prioritas lain dari manajer lean adalah implementasi yang lancar dan pelatihan pekerja yang efektif. Agar model dan praktik baru secara konsisten diimplementasikan secara efektif, pekerja harus memahami mengapa praktik baru lebih unggul dan bagaimana mereka dapat berkontribusi terbaik untuk produksi yang lebih efisien.