Apa itu Logistik?

Logistik, dalam definisi yang paling dasar, adalah aliran dan penyimpanan barang yang efisien dari titik asalnya ke titik konsumsi. Ini adalah bagian dari proses rantai pasokan yang merencanakan, mengimplementasikan, dan mengontrol arus barang. Ini juga dapat dilihat sebagai pengelolaan persediaan, dalam keadaan istirahat atau bergerak. Kata logistik pertama kali digunakan dalam dinas militer untuk menggambarkan proses memasok zona perang dengan pasukan, persediaan, dan peralatan. Istilah ini sekarang lebih umum digunakan di bidang bisnis.

Sebuah studi AS baru-baru ini menemukan bahwa biaya logistik mencapai hampir 10% dari produk domestik bruto. Proses itu sendiri mencakup sejumlah area fungsional yang beragam. Terlibat dalam logistik adalah transportasi dan lalu lintas, serta pengiriman dan penerimaan. Ini juga mencakup operasi penyimpanan dan impor/ekspor.

Konsep logistik dapat diterapkan pada area bisnis tertentu. Logistik akuisisi, misalnya, mencakup segala sesuatu yang terkait dengan pengadaan peralatan dan personel pendukung logistik untuk sistem persenjataan baru bagi militer. Ini termasuk mengidentifikasi, merancang, mendefinisikan, mengembangkan, memproduksi, mengirimkan, dan memasang sistem senjata baru.

Area lainnya adalah Integrated Logistics Support (ILS). Ini adalah fungsi manajemen yang menyediakan pendanaan, perencanaan dan kontrol untuk memastikan bahwa sistem memenuhi persyaratan yang diharapkan. ILS juga diharapkan untuk memastikan harga barang yang wajar dan kualitas produk yang dibutuhkan.

Banyak bisnis yang berurusan dengan pasokan barang atau jasa memiliki departemen logistik mereka sendiri. Misalnya, sebuah perusahaan yang memasok kertas fotokopi di seluruh dunia akan memiliki tim logistik. Manajer akan mengawasi atau mendelegasikan kepada stafnya proses dari titik asal. Tim akan menangani pengadaan kertas dari pemasok kertas sampai ke pelanggan yang meminta kertas. Pemasok dan pembeli mungkin berlokasi di negara yang berbeda.

Tim logistik lah yang harus memastikan bahwa produk dapat diperoleh dengan harga yang wajar. Mereka kemudian harus memastikan produk dikirim tepat waktu dan akan tiba sesuai harapan. Tim logistik juga harus berurusan dengan kontrak impor dan ekspor, dan mungkin juga dengan departemen bea cukai. Prosesnya kadang-kadang bisa lama, tetapi sekali di tempat harus berjalan lancar.