Lobus temporal kanan adalah bagian otak yang terletak di sisi kanan, tepat di sepanjang pelipis kanan. Itu sedikit diposisikan setinggi mata seseorang, berjalan di sepanjang sisi sampai dekat pangkal tulang belakang. Lobus temporal kanan memiliki rekan yang disebut lobus temporal kiri, dan bersama-sama, mereka bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi yang dapat disimpan sebagai ingatan jangka pendek.
Secara umum, otak dibagi menjadi belahan kiri dan kanan, salah satunya biasanya dominan atas yang lain. Untuk orang yang tidak kidal, belahan otak kiri biasanya dominan, sedangkan orang yang kidal memiliki belahan otak kanan yang dominan, termasuk lobus temporal kanan. Lobus kanan biasanya bertugas menganalisis rangsangan visual, seperti wajah atau gambar. Setiap kali seseorang mencoba menghubungkan nama dengan wajah, lobus kanan beraksi. Sangat mungkin bahwa orang dengan memori fotografis yang luar biasa, di mana seseorang mengingat semua yang dilihatnya, memiliki lobus temporal kanan yang berkembang dengan baik.
Ketika secara khusus datang untuk “membaca” wajah, lobus temporal kanan juga dikaitkan dengan menugaskan emosi ke ekspresi wajah. Kerutan, misalnya, berarti kesedihan, dan hidung yang berkerut akan ditafsirkan sebagai tanda jijik. Kemampuan ini dikatakan membantu manusia — dan hewan — dalam memilih pasangan yang ideal untuk prokreasi. Inilah sebabnya mengapa orang yang memiliki ekspresi menyenangkan umumnya menarik lebih banyak orang dibandingkan dengan mereka yang memiliki ekspresi tidak menyenangkan.
Informasi pendengaran juga diproses di lobus temporal kanan, khususnya musik dan kebisingan, sedangkan lobus temporal kiri berhubungan dengan suara verbal. Dengan memproses rangsangan pendengaran, lobus kanan mampu memilah musik dari kebisingan dan mungkin “menyetel” musik dengan lebih baik. Proses ini dapat dialami, misalnya, ketika seseorang mendengarkan lagu di tempat yang ramai dan bising. Orang tersebut berusaha keras untuk mendengarkan lagu dan berhasil membuat zona di dalam lagu tersebut, membuat kebisingannya tampak kurang terdengar. Orang yang cenderung musik mungkin memiliki lobus temporal kanan yang sangat berkembang, dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Lobus temporal kanan sangat halus, seperti halnya semua bagian otak, dan kerusakannya dapat menyebabkan masalah serius. Bahkan tekanan dari tumor otak dapat mengakibatkan kesulitan juga, salah satunya adalah ketidakmampuan untuk berhenti berbicara, bahkan sampai tidak masuk akal lagi. Trauma pada area tersebut juga dapat menyebabkan kesulitan dalam mengingat wajah, yang secara medis disebut sebagai “prosopagnosia.” Seseorang dengan lobus temporal kanan yang rusak juga dapat kehilangan kemampuannya untuk mengenali musik dan nada dan bahkan kemampuan untuk bernyanyi.