Litografi offset adalah teknik pencetakan yang banyak digunakan di seluruh dunia. Sebagian besar buku, surat kabar, dan majalah dicetak menggunakan litografi offset, dan teknik pencetakan ini secara luas dianggap sebagai pekerja keras pencetakan, karena cepat, efisien, murah, dan relatif mudah. The “offset” dalam nama mengacu pada fakta bahwa tinta dipindahkan ke permukaan yang terpisah sebelum diterapkan ke kertas.
Langkah pertama dalam litografi offset adalah membuat pelat dengan gambar yang akan dicetak. Jika gambarnya hitam putih, hanya diperlukan satu pelat saja, karena pelat itu cukup ditinta dengan tinta hitam. Gambar berwarna diproduksi menggunakan proses pemisahan empat warna, di mana empat pelat berbeda dibuat untuk tinta cyan, magenta, kuning, dan kunci (hitam); ketika pelat dicetak, warna menyatu secara visual, menciptakan gambar berwarna.
Pelat dalam litografi offset seluruhnya datar, berbeda dengan permukaan bertekstur pelat berukir dan tipe bergerak. Mereka dibuat dengan membuat film negatif dari gambar, menempatkannya di atas pelat fotosensitif, memaparkannya, dan kemudian mengembangkannya. Setelah piring dibuat, itu bisa dipasang di mesin cetak, dan kesenangan sebenarnya dimulai.
Teknik pencetakan ini memanfaatkan fakta bahwa minyak dan air tidak dapat bercampur. Pelat disikat dengan rol yang dilapisi air, dan kemudian dengan rol yang dilapisi tinta. Tinta ditarik ke bagian pelat yang terkena sebelumnya, sedangkan air menjaga bagian yang tidak terkena tetap bersih sehingga tidak mengotori atau mentransfer tinta. Kemudian, pelat mentransfer tinta ke rol karet yang dikenal sebagai “selimut”, dan selimut berguling di atas kertas; biasanya kertas diumpankan di antara selimut dan rol lain untuk memastikan bahwa gambar tetap tajam.
Pers offset dapat berjalan terus menerus, yang membuatnya sangat cepat. Bergantung pada pekerjaannya, mesin pres mungkin diumpankan lembaran, yang berarti bahwa masing-masing bagian ditarik dari tumpukan oleh mesin pres dan dijalankan, atau diumpankan melalui web, dalam hal ini kertas berada pada rol besar. Dalam kedua kasus, kertas biasanya dijalankan melalui oven setelah dicetak sehingga cepat kering, mencegah noda, dan kemudian dapat dipotong, diikat, dilipat, dan disiapkan untuk didistribusikan.
Mesin cetak pertama untuk litografi offset dikembangkan pada tahun 1903, dan konsep tersebut dengan cepat ditangkap di komunitas percetakan. Mesin cetak offset bervariasi dalam ukuran dari mesin cetak besar yang digunakan di penerbit komersial, yang bisa lebih besar dari sebuah rumah, hingga model yang lebih kecil seukuran truk sampah yang digunakan di perusahaan percetakan yang lebih kecil.