Litigasi properti terdiri dari sengketa pengadilan yang mencakup pemulihan uang, kepemilikan properti, dan perintah untuk pelanggaran kekayaan intelektual atau pembelaan terhadap tuduhan pelanggaran. Klaim litigasi sering kali melibatkan transaksi real estat, seperti dengan properti komersial dan residensial, tetapi juga melibatkan klaim kekayaan intelektual. Litigasi hak cipta, litigasi paten, dan litigasi merek dagang adalah contoh tuntutan litigasi properti yang harus diselesaikan oleh pengadilan secara teratur. Kekayaan intelektual meliputi penemuan, proses, dan kekayaan tidak berwujud yang dihasilkan dari penggunaan kreativitas seseorang. Penggugat sering menggunakan litigasi kekayaan intelektual untuk menghentikan orang lain menggunakan kekayaan intelektual mereka di pasar tanpa izin mereka dan untuk memulihkan kerusakan sebagai akibat dari penggunaan ilegal.
Pengacara yang mempraktekkan litigasi kekayaan intelektual mewakili klien di pengadilan dan pengadilan banding. Di Amerika Serikat, pengacara yang mewakili klien di pengadilan federal dan negara bagian seringkali juga dapat mewakili klien di depan Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat. Penuntutan dan pembelaan klaim yang melibatkan hak kekayaan intelektual seringkali menjadi tugas utama pengacara yang mempraktikkan litigasi kekayaan intelektual. Pengacara mencari hasil yang menguntungkan bagi klien mereka dalam keputusan pengadilan atau dalam penyelesaian dengan pihak lawan.
Beberapa pengacara mengkhususkan diri dalam mewakili klien dengan jenis masalah kekayaan intelektual tertentu, seperti hak cipta, paten, atau litigasi rahasia dagang. Misalnya, beberapa pengacara hanya dapat menangani masalah pelanggaran paten karena tingkat pengetahuan hukum dan teknologi yang diperlukan untuk berhasil dalam menyelesaikan masalah tersebut. Klien juga sering mengharapkan pengacara mereka yang mengajukan perkara atas nama mereka untuk memberi mereka konseling untuk melindungi hak kekayaan intelektual mereka dan mencegah litigasi di masa depan.
Beberapa perselisihan dimulai dan diakhiri dengan arbitrase kekayaan intelektual, dan litigator sering mewakili klien dalam sidang arbitrase. Pihak-pihak yang mencari arbitrase seringkali melakukannya berdasarkan kesepakatan yang mereka tandatangani, tetapi beberapa pihak menyetujui arbitrase dalam upaya menghemat uang untuk biaya hukum. Aturan untuk arbitrase seringkali lebih lunak daripada aturan pengadilan untuk litigasi kekayaan intelektual, tetapi pengacara tetap harus memperdebatkan posisi klien mereka di hadapan arbiter atau panel. Selama sidang arbitrase, litigator harus menghadirkan bukti, dan beberapa bukti dapat diterima meskipun tidak dapat diterima di persidangan di pengadilan. Penggugat dan tergugat juga dapat mengandalkan pengacara litigasi kekayaan intelektual untuk penasihat dalam sidang arbitrase, tetapi mewakili diri mereka sendiri dalam sidang arbitrase.