Apa itu Literasi Media?

Literasi media mengacu pada kemampuan untuk memahami dan menggunakan segala bentuk media modern. Jenis media meliputi sumber tertulis seperti surat kabar dan majalah, sumber visual seperti program televisi dan sumber audio seperti radio. Elemen literasi media bergerak melampaui pemahaman dan penggunaan media ke elemen pemikiran kritis seperti bias, analisis, dan mengidentifikasi propaganda.

Literasi adalah istilah yang luas untuk dapat membaca dan menulis. Ini bergerak di luar menyalin untuk menunjukkan kemampuan yang jelas untuk memahami. Hal ini menjadi dasar dari China Room Theory yang menunjukkan bahwa komputer tidak melek huruf karena kurangnya pemahaman. Literasi juga mencakup literasi visual, yaitu pemahaman dan penggunaan media visual seperti gambar dan foto.

Konsep literasi penting untuk membantu orang berintegrasi ke dalam masyarakat dan menarik diri mereka keluar dari kemiskinan. Tingkat melek huruf tertinggi dapat ditemukan di Amerika Utara, Eropa dan Asia Timur. Tingkat terendah ditemukan di elemen masyarakat yang lebih miskin dan bagian dunia yang lebih miskin seperti Afrika dan Anak Benua India.

Beberapa jenis media tercakup dalam istilah literasi media. Setiap jenis media memiliki faktor unik di dalamnya. Literasi radio hanya mengandalkan keterampilan audio, sedangkan media televisi dan film mencakup visual dan audio. Media tertulis seperti surat kabar dan majalah mungkin memiliki foto, tetapi sebagian besar didasarkan pada kata-kata. Artinya, untuk melek media, siswa perlu mengembangkan keterampilan literasi tradisional dan juga keterampilan literasi visual.

Jumlah kursus literasi media telah berkembang selama paruh kedua abad ke-20. Pertama kali diperkenalkan ke Amerika oleh guru bahasa Inggris, sekarang menjadi inti, jika halus, elemen pengajaran bahasa Inggris, sastra dan sejarah. Kursus semacam itu dapat menjadi lebih berkembang dan berbeda di tingkat yang lebih tinggi, yang mengarah ke gelar dan kursus perguruan tinggi di media. Pengajaran literasi media telah membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis tentang propaganda, bias dan sensor.

Mempelajari literasi media juga membantu mengembangkan sejumlah keterampilan praktis. Ini termasuk keterampilan dasar seperti membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara. Ini juga mencakup produksi dan penulisan media seperti artikel, film, dan video. Kursus yang lebih berkembang juga mengajarkan siswa tentang unsur-unsur praktis dalam memproduksi media seperti penelitian, desain prop, editing dan promosi.
Menjadi melek media juga berarti mampu memahami bagaimana industri media beroperasi. Ini termasuk topik seperti kepemilikan media, perbedaan antara operator publik dan swasta dan struktur perusahaan. Ini juga berarti mampu memahami tanggung jawab media dan efek yang dapat ditimbulkan oleh ketidakbertanggungjawaban media.