Lipstik organik menggantikan pigmen alami, minyak, dan mentega untuk banyak bahan beracun yang ditemukan dalam riasan bibir tradisional. Pigmen bibir konvensional biasanya berasal dari warna sintetis yang dicampur dalam lilin tebal dan diawetkan oleh paraben, yang merupakan bahan kimia yang telah ditunjukkan dalam penelitian medis menyebabkan kanker pada beberapa hewan. Kepedulian terhadap kesehatan dan lingkungan adalah dua alasan yang mungkin mendorong perluasan penawaran lipstik organik di seluruh dunia. Pewarnaan bibir yang ramah lingkungan ini telah menjadi bagian dari tren kosmetik hijau yang sedang berkembang.
Warna lipstik organik berasal dari buah dan bunga. Pigmen ini biasanya dicampur dengan kelapa, jarak, dan minyak sawit. Pelembab padat seperti cocoa butter dan shea butter sering ditambahkan untuk memberikan tekstur lipstik seperti tanah liat yang khas yang dapat dibentuk menjadi bentuk tabung yang khas untuk lipstik. Mentega ini juga membantu warna menempel pada bibir.
Petrolatum, bahan pokok sebagian besar lipstik utama, tidak ada dalam varietas organik karena beberapa produsen khawatir tentang penelitian yang menunjukkan bahwa minyak bumi, prekursor petrolatum, beracun. Daftar bahan untuk lipstik organik juga menunjukkan tidak adanya pewarna kimia berbasis tar dan aluminium, yang menurut penelitian memiliki kemungkinan hubungan dengan penyakit Alzheimer. Beberapa konsumen khawatir bahwa racun tersebut dapat keluar dari bibir mereka ke dalam makanan dan minuman.
Tes pemerintah yang menunjukkan adanya peningkatan timbal dalam lipstik telah menghasilkan banyak pembuat lipstik organik yang mengiklankan bahwa mereka 100 persen bebas timbal. Sebagian besar lipstik organik juga mengiklankan bahwa mereka bebas gluten untuk mereka yang memiliki alergi. Bebas kedelai adalah klaim umum lainnya pada lipstik organik ketika produsen ingin mengatasi kekhawatiran konsumen tentang kemungkinan risiko penyakit otak dan masalah tiroid yang terkait dengan kedelai. Sebagian besar pemerintah tidak menyelidiki kebenaran klaim ini.
Mekar bunga dan buah beri menghasilkan berbagai pewarna alami yang cukup luas sehingga lipstik organik umumnya tidak menyebabkan kurangnya pilihan warna bibir. Sebagian besar produsen biasanya menawarkan kelompok warna lipstik organik merah, ungu, coklat dan merah muda untuk menyaingi pilihan lipstik tradisional. Pewarna bibir umumnya memiliki kelembapan yang jauh lebih banyak daripada lipstik biasa karena penambahan minyak dan mentega alami; namun, ini juga berarti bahwa warna mungkin memudar lebih cepat dan lipstik organik harus diterapkan kembali sepanjang hari. Bibir tidak memiliki sumber kelembapannya sendiri, namun, begitu banyak orang percaya bahwa bibir menjadi lebih sehat dari penggunaan pelembab, lipstik organik. Infeksi dan bakteri dapat masuk melalui retakan pada bibir yang kurang lembab.