Limfopenia, juga dikenal sebagai limfositopenia, terjadi ketika tidak ada cukup limfosit dalam darah. Kondisi ini dapat merupakan akibat dari beberapa kelainan darah atau penyakit lain termasuk penyakit Hodgkin dan leukemia. Gangguan sistem kekebalan juga dapat menyebabkan kekurangan limfosit.
Limfosit adalah salah satu jenis sel darah putih yang digunakan oleh sistem kekebalan tubuh. Ada tiga jenis sel limfosit. Limfopenia tidak selalu menyebabkan penurunan pada ketiga jenis, dan seringkali terjadi kekurangan hanya pada satu.
Penurunan sel limfosit T, yang disebut limfosit T, dapat menjadi penyebab banyak masalah. Ketika jumlah sel turun di bawah 20% dari jumlah total limfosit dan tidak ada gangguan imunodefisiensi, diagnosis tercapai. Jumlah sel limfosit T yang rendah membuat orang rentan terkena pneumonia, kriptokokus, dan infeksi oportunistik lainnya.
Limfositopenia B terjadi ketika jumlah sel limfosit B rendah, tetapi jumlah sel lainnya normal. Dengan jenis limfopenia ini, sistem kekebalan tidak dapat melawan antigen dengan baik karena limfosit B bertanggung jawab untuk produksi antibodi. Variasi ini sering disebabkan oleh obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh.
Bentuk langka dari kondisi ini adalah limfositopenia pembunuh alami (NK). Itu terjadi ketika sel pembunuh alami rendah, dan tingkat limfosit lainnya normal. Sel pembunuh alami adalah bagian dari pertahanan sistem kekebalan tubuh. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menghancurkan sel-sel yang rusak dan terinfeksi. Dengan kekurangan pembunuh alami, tidak adanya atau rendahnya jumlah sel-sel ini memungkinkan tubuh diserang oleh infeksi, virus, dan kanker.
Hematopatologi adalah bidang patologi yang berfokus secara khusus pada sel darah merah dan putih. Melalui bidang studi ini, para ilmuwan dapat menentukan bahwa limfopenia adalah kondisi yang terpisah dari pansitopenia, dan terbatas pada limfosit. Tes darah menunjukkan bahwa sementara pansitopenia adalah penurunan sel darah merah, trombosit, dan sel darah putih, limfopenia hanya melibatkan penurunan sel darah putih. Namun, dalam beberapa kasus, kekurangan sel darah putih dapat menjadi bagian dari pansitopenia, tergantung pada penyebabnya.
Perawatan bervariasi. Jika kasusnya ringan dan tidak ada kondisi lain sebagai penyebab, pengobatan penurunan tidak diperlukan. Kondisi seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan infeksi harus diobati untuk meningkatkan jumlah sel limfosit. Dalam kasus di mana jumlah limfosit menurun karena kemoterapi atau jenis perawatan lainnya, jumlah limfosit umumnya meningkat tanpa intervensi seiring waktu perawatan berjalan atau ketika pengobatan berhenti.