Likuiditas pasar mengacu pada seberapa mudah keamanan, atau investasi, dapat dijual dan dikonversi menjadi uang tunai tanpa banyak berdampak pada nilai atau harga. Jika sekuritas likuid, itu berarti investor dapat memiliki akses langsung ke uang karena investasi tersebut dapat dijual dengan cepat pada harga pasar yang wajar. Tingkat likuiditas pasar dapat dipengaruhi oleh jumlah aktivitas perdagangan yang terkait dengan sekuritas, serta faktor-faktor lain seperti peringkat obligasi, tanggal jatuh tempo, dan keberadaan dana pelunasan. Investasi asing memiliki tingkat likuiditas yang bervariasi karena undang-undang yang mengatur penebusan saham dari negara lain. Likuiditas pasar juga terkait dengan risiko likuiditas, yang melibatkan kemungkinan bahwa sekuritas tidak dapat dijual dengan mudah.
Ada beberapa aspek yang dapat mempengaruhi likuiditas pasar suatu sekuritas, terutama untuk obligasi. Peringkat dan kualitas investasi dapat mempengaruhi likuiditas karena beberapa investor hanya akan membeli sekuritas dengan peringkat tinggi. Mereka yang memiliki waktu singkat hingga jatuh tempo lebih likuid daripada sekuritas jangka panjang. Tingkat kupon, nilai pasar saat ini, penerbit, dan fitur panggilan apa pun dapat menentukan seberapa menarik sekuritas bagi pembeli, yang pada gilirannya mempengaruhi likuiditas. Jika penerbit telah membentuk dana pelunasan, biasanya membuat obligasi lebih likuid karena memungkinkan wali amanat menyisihkan uang tunai untuk menebus obligasi, memanggil mereka, atau membelinya kembali di pasar terbuka.
Investasi asing juga memiliki faktor yang mempengaruhi likuiditas pasar. Jam buka pasar asing untuk perdagangan dapat bervariasi dan mungkin berbeda dari jam pasar di negara tempat tinggal investor. Ukuran pasar luar negeri juga dapat berperan dalam likuiditas. Selain itu, beberapa negara membatasi negara asing dari mana investasi dapat dibeli. Mungkin juga ada undang-undang yang membatasi membawa uang kembali ke negara asal dari penjualan investasi asing.
Jenis investasi tertentu biasanya dianggap memiliki likuiditas pasar yang tinggi, sementara yang lain umumnya dianggap tidak likuid. Misalnya, instrumen pasar uang biasanya likuid karena memiliki waktu satu tahun atau kurang hingga jatuh tempo. Banyak obligasi dan United States Treasury Securities yang likuid karena biasanya memiliki banyak pembeli dan penjual pada waktu tertentu. Di sisi lain, real estat dan sertifikat deposito bank tidak likuid karena tidak dapat dijual dengan cepat atau mudah diubah menjadi uang tunai.
Investor yang peduli dengan likuiditas pasar juga harus mewaspadai risiko likuiditas. Jenis risiko ini adalah peluang bahwa sekuritas akan jarang dijual atau tidak dijual sama sekali. Dalam beberapa kasus, sekuritas mungkin hanya dapat dijual dengan diskon besar atau kehilangan pokok. Risiko likuiditas juga dapat mengacu pada penerbit yang tidak mampu membayar jumlah penuh kewajiban utang pada tanggal jatuh tempo.