Apa itu Lesi Lupus?

Orang yang terkena lupus, gangguan autoimun, sering mengalami lesi pada kulit mereka. Ada tiga jenis utama lesi lupus: lesi kulit akut, kulit subakut, dan lesi lupus diskoid kronis. Lesi kulit akut juga dikenal sebagai ruam kupu-kupu dan umumnya menghasilkan ruam merah ringan di wajah. Lesi kulit subakut dapat menghasilkan benjolan merah dan menonjol yang tumbuh dalam ukuran dan mengembangkan sisik dari waktu ke waktu, atau dapat menghasilkan iritasi datar pada kulit yang tumbuh ke luar, tetapi tidak menghasilkan bekas luka. Lesi diskoid kronis menghasilkan benjolan merah muda atau merah yang hanya sedikit naik di atas permukaan kulit, menjadi berkerak, dan akhirnya meninggalkan bekas luka.

Ruam kupu-kupu biasanya muncul dengan cepat dan biasanya tidak menimbulkan bekas luka saat sembuh. Ini dianggap sebagai jenis lesi ringan. Beberapa orang bahkan mengacaukannya dengan masalah yang tidak terkait, seperti rosacea. Namun, beberapa individu lebih parah terkena, dan lepuh atau erupsi seperti jerawat terbentuk di kulit mereka. Meskipun jenis lesi ini biasanya ditemukan di wajah, mungkin saja lesi ini muncul di tempat lain juga.

Lesi lupus kulit subakut adalah salah satu lesi yang paling umum. Seseorang yang terkena lesi ini mungkin mengalami ruam dengan erupsi seperti lepuh merah di wajah, lengan, dan dada. Saat ruam berlanjut, erupsi kulit bertambah besar dan mulai bersisik. Saat itu, ruam paling menyerupai psoriasis. Sinar matahari meningkatkan rasa gatal pada ruam dan dapat memperparah penampilan kulit.

Ada juga bentuk kedua dari lesi lupus kulit subakut. Umumnya, ini dimulai sebagai lesi datar, tetapi biasanya tumbuh lebih besar seiring waktu. Dalam beberapa kasus, bagian tengah lesi mungkin tampak seolah-olah telah sembuh. Hasilnya adalah orang tersebut memiliki area kulit yang ditutupi dengan lingkaran merah dengan pusat yang tidak terpengaruh, mirip dengan cincin. Bentuk penyakit ini juga gatal dan akan bertambah parah jika terkena sinar matahari.

Lesi lupus diskoid kronis jauh lebih jarang terjadi. Umumnya, lesi ini hampir tidak menonjol dan berwarna merah muda. Mereka biasanya membentuk kerak terkelupas dan menghasilkan jaringan parut. Jaringan parut inilah yang membuat mereka berbeda secara signifikan dari bentuk lainnya.

Meskipun lesi lupus tidak dapat dicegah, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi keparahan wabah. Misalnya, paparan sinar matahari harus dijaga seminimal mungkin. Juga, tabir surya berkualitas tinggi dengan faktor perlindungan matahari yang tinggi harus digunakan, terutama pada wajah dan tangan. Selain itu, topi dengan pinggiran lebar dan kemeja lengan panjang dapat dikenakan untuk melindungi wajah dan lengan dari sinar matahari langsung. Selain itu, pengobatan lesi lupus biasanya dapat dilakukan dengan obat antimalaria, retinoid, dan kortikosteroid.