Latihan kecepatan dan kelincahan mencakup serangkaian latihan dan latihan yang digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja seorang atlet. Di hampir semua olahraga, menjadi gesit dan cepat sangat penting untuk mencapai tingkat kompetisi yang tinggi, itulah sebabnya latihan kecepatan dan kelincahan biasanya digunakan. Meningkatkan kelincahan juga dapat membantu seorang atlet untuk mengurangi risiko cedera yang umumnya disebabkan oleh otot yang tegang. Contoh latihan kecepatan dan kelincahan termasuk shuttle run, latihan tangga dan sprint lurus. Seorang atlet yang menjalani latihan kecepatan dan kelincahan biasanya akan melakukan serangkaian latihan pendek — kadang-kadang disebut latihan interval — daripada latihan yang diperpanjang.
Latihan kecepatan berfokus pada kecepatan garis lurus seorang atlet. Dalam olahraga seperti sepak bola, sepak bola Amerika, dan rugby, semakin cepat seorang pemain memiliki keuntungan lebih besar atas lawannya. Ini berlaku untuk level profesional dan amatir. Latihan kecepatan biasanya digunakan dalam hubungannya dengan latihan untuk meningkatkan kekuatan inti otot-otot dalam tubuh – terutama yang ditemukan di kaki dan pinggul – karena ini penting untuk memaksimalkan kecepatan seorang atlet.
Kelincahan mengacu pada seberapa cepat tubuh dapat mengubah posisi atau pendiriannya. Ini penting untuk olahraga karena semakin besar kelincahan yang dimiliki seorang atlet, semakin cepat dia dapat mengubah arah. Selain itu, semakin mampu tubuh mengubah posisinya, semakin kecil kemungkinan atlet menyebabkan cedera karena peregangan berlebihan. Meskipun latihan kecepatan dan kelincahan sering dianggap sebagai hal yang sama, keduanya perlu difokuskan secara terpisah untuk hasil terbaik. Namun, mereka menggunakan latihan dan latihan serupa.
Seorang atlet yang menggunakan latihan kecepatan dan kelincahan harus melakukan pemanasan sebelum memulai latihan atau latihan apa pun. Meskipun latihan kelincahan mungkin tidak memerlukan aktivitas fisik yang terkait dengan latihan kardiovaskular yang diperpanjang, latihan tersebut menyebabkan dampak tingkat tinggi. Hal ini dapat menyebabkan cedera pada otot yang tidak cukup fleksibel.
Jika seorang atlet ingin berlari lebih cepat, maka latihan khusus untuk membantu kecepatan biasanya harus digunakan. Misalnya, lari antar-jemput efektif untuk meningkatkan kecepatan dan stamina. Kerucut ditempatkan pada jarak yang semakin jauh — seringkali berjarak sekitar sepuluh kaki. Atlet berlari ke kerucut pertama dan berlari kembali ke awal, kemudian berlari ke kerucut kedua dan berlari kembali lagi dan seterusnya sampai semua kerucut digunakan. Berlari menanjak juga merupakan metode yang baik untuk meningkatkan kekuatan.