Larva adalah bentuk remaja dari hewan yang secara substansial berbeda dalam morfologi tubuh dan organ internal dari organisme dewasa. Misalnya, ulat adalah bentuk larva kupu-kupu. Sebaliknya, manusia remaja hampir sama dengan manusia dewasa, hanya lebih kecil. Tahap larva umum di antara serangga, ikan, amfibi, krustasea, dan moluska tertentu, echinodermata, Annelida, dan lain-lain. Beberapa spesies benar-benar berevolusi menjadi bentuk larva eksklusif dan tetap di sana. Proses perubahan dari larva menjadi dewasa disebut metamorfosis.
Tahap larva merupakan batu loncatan menuju kedewasaan bagi hewan ini. Ada berbagai manfaat evolusioner untuk memiliki tahap larva: umumnya, tahap ini lebih baik dioptimalkan untuk ukuran dan nafsu makannya yang kecil. Hal ini terutama berlaku untuk spesies hewan yang cenderung memiliki strategi evolusi “kuantitas daripada kualitas” — dalam beberapa kasus, akan sia-sia untuk menghasilkan ribuan orang dewasa secara langsung, karena banyak dari mereka akan mati, dan akan lebih banyak energi- lapar daripada bentuk larva. Bentuk larva memberi hewan-hewan ini “masa percobaan” — cara berenergi rendah untuk memasuki permainan hidup. Jika bentuk larva mengumpulkan makanan yang cukup, baik melalui usahanya sendiri atau dengan bantuan orang dewasa, ia layak lulus ke bentuk dewasa, dan biasanya, kemampuan untuk menghasilkan keturunannya sendiri.
Larva diberi nama yang berbeda tergantung pada hewan yang terkait dengannya. Mereka sering memiliki penampilan seperti cacing yang gemuk (terutama di antara serangga), di lain waktu versi dewasa yang lebih kecil tetapi dengan perbedaan morfologi yang penting. Variasi bentuk larva hampir sama besarnya dengan variasi bentuk dewasa tempat mereka tumbuh. Kebanyakan larva krustasea disebut nauplius, larva lobster adalah zoeas, larva serangga sejati adalah nimfa, larva capung adalah naiad, kumbang, lebah, dan tawon memiliki belatung, lalat memiliki belatung, larva nyamuk dikenal sebagai jentik-jentik, moluska tertentu dan larva annelida adalah disebut trochophores, kupu-kupu dan ngengat memiliki ulat, larva belut disebut leptocephalus, amfibi memiliki berudu, dan larva ikan disebut larva.
Larva dapat berupa stasioner, hampir seperti janin, seperti larva tawon, yang hidup dari makanan yang dibawa kembali ke sarang oleh orang dewasa. Larva lainnya adalah predator atau parasit aktif, seperti larva botfly, yang menginfeksi manusia. Untuk serangga, larva sering diletakkan di tempat sampah atau genangan air. Dalam mengendalikan serangga, akan lebih membantu jika menyerang tahap larva daripada serangga dewasa itu sendiri. Misalnya, untuk membasmi nyamuk, disarankan untuk mengeringkan genangan air tempat jentik-jentik bertelur. Strategi ini telah dilakukan selama beberapa dekade di seluruh dunia. Contoh yang sangat efektif adalah selama pembangunan Terusan Panama, di mana program pengendalian hama yang efektif hampir menghilangkan risiko malaria bagi pekerja kanal.