Laringitis refluks adalah iritasi kronis dan pembengkakan pada kotak suara atau laring yang disebabkan oleh aliran balik asam lambung ke kerongkongan. Aliran balik ini adalah hasil dari gastroesophageal acid reflux, atau GERD. Ada katup berotot yang terletak di titik pertemuan kerongkongan dan lambung yang menahan asam lambung agar tidak naik ke kerongkongan dan laring. Ketika sfingter otot ini tidak berfungsi dengan benar, asam lambung dapat naik kembali ke kerongkongan dan mengiritasi pita suara di dalam kotak suara. Laringitis refluks, komplikasi GERD yang mungkin dan umum, ditandai dengan suara serak kronis atau kehilangan suara, tenggorokan sakit atau kering, dan batuk kering.
Pita suara berada di dalam laring atau kotak suara. Mereka adalah dua selaput lendir yang terlipat di sekitar otot dan tulang rawan. Suara dibuat ketika pita suara bergetar dengan membuka dan menutup. Ketika tali-tali ini menjadi bengkak dan teriritasi, suara terdistorsi, dan suaranya bisa menjadi sangat pelan sehingga hampir tidak terdengar.
Cairan lambung termasuk asam yang digunakan untuk mencerna makanan. Asam ini dapat mengiritasi dan bahkan merusak kerongkongan dan kotak suara jika terus menerus terpapar dari waktu ke waktu. Peningkatan tekanan perut dapat mendorong asam lambung ini kembali ke kerongkongan dan menyebabkan mulas, di antara komplikasi lain, seperti refluks laringitis.
Sebagian besar kasus laringitis akut dan disebabkan oleh infeksi sementara atau dari berteriak atau menggunakan suara secara berlebihan. Dalam kasus ini, gejala dapat dikurangi dengan mengistirahatkan suara dan minum banyak cairan seperti air atau jus. Jika kehilangan suara dan suara serak bertahan selama lebih dari dua minggu, laringitis refluks menjadi diagnosis yang mungkin.
Selain kehilangan suara yang persisten dan suara serak, refluks laringitis dapat menyebabkan gejala lain. Pasien mungkin berdeham dengan frekuensi yang meningkat atau merasa seperti ada benjolan di tenggorokan yang tidak dapat diatasi. Batuk kering terus-menerus dan sakit tenggorokan juga merupakan keluhan yang khas.
Pola gejala khas kehilangan suara kronis atau suara serak ditambah dengan mulas dan GERD sering membuat laringitis refluks mudah didiagnosis. Pasien yang tidak menanggapi pengobatan mungkin harus menjalani tes lebih lanjut seperti esofagogram, endoskopi, atau laringoskopi. Pengujian tambahan dapat membantu menentukan apakah laringitis kronis benar-benar akibat GERD dan bukan karena merokok, penyalahgunaan alkohol, atau sinusitis.
Ada banyak pilihan pengobatan untuk refluks laringitis. Beberapa perawatan melibatkan obat-obatan yang mencegah GERD. Perawatan lain melibatkan perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan, menghindari makan malam besar, dan menunggu beberapa jam setelah makan untuk berbaring. Alkohol, tembakau, dan makanan pedas dan gorengan juga harus dihindari bila memungkinkan.