Lantai berkelanjutan dapat merujuk ke berbagai produk yang terbuat dari sumber daya terbarukan dan ramah lingkungan. Tujuan utama dari lantai berkelanjutan adalah untuk menghindari menipisnya sumber daya alam dengan menggunakan berbagai alternatif fungsional. Ada beberapa kategori lantai berkelanjutan, termasuk pengganti kayu keras, karpet serat alami, dan linoleum. Lantai karet juga bisa berkelanjutan jika tidak terbuat dari produk minyak bumi. Menggunakan jenis bahan lantai ini dapat membantu menciptakan bangunan yang berkelanjutan bila digunakan bersama dengan upaya lain.
Berbagai jenis lantai berkelanjutan sering dikontraskan dengan lantai tradisional yang terbuat dari sumber daya yang tidak dapat diperbarui. Kayu keras yang secara tradisional digunakan untuk lantai biasanya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk matang, menjadikannya sumber daya yang tidak berkelanjutan. Beberapa alternatif tersedia yang dapat menawarkan fungsionalitas dan tampilan yang sebanding. Lantai bambu adalah salah satu pilihan berkelanjutan yang terbuat dari rumput yang tumbuh cepat. Ini menawarkan daya tahan yang baik, estetika yang menyenangkan, dan pemasangan yang relatif mudah.
Alternatif kayu keras lainnya terbuat dari kayu kelapa. Jenis lantai ini biasanya dibuat dari pohon palem yang sangat tua yang telah berhenti menghasilkan kelapa. Ketika pohon-pohon tua ini ditebang untuk diproses, yang baru dapat ditanam yang akan matang dengan sangat cepat. Karena pohon kelapa dapat tumbuh menjadi dewasa dalam waktu sekitar enam tahun, jenis lantai kayu ini bisa jauh lebih berkelanjutan daripada kayu eksotis lainnya. Lantai kayu kelapa cukup tahan lama, dan biasanya sekeras kayu mahoni.
Berbagai pilihan lantai non-kayu juga berkelanjutan. Salah satu pilihan adalah gabus alam, yang diperoleh dari kulit kayu jenis pohon ek tertentu. Pohon ek gabus biasanya dapat dipanen sekitar satu dekade sekali tanpa merusaknya, jadi jenis lantai ini tidak memerlukan penebangan sama sekali. Tanaman berkayu lain yang dapat digunakan untuk lantai berkelanjutan adalah pohon karet. Getah pohon-pohon ini dapat dipanen untuk lateks alam, yang dapat diubah menjadi bahan lantai yang tahan lama dan tahan banting.
Linoleum adalah jenis lantai lain yang dapat dibuat dari bahan tanaman yang berkelanjutan. Jenis lantai berkelanjutan ini terutama terbuat dari biji rami yang digiling. Sumber daya terbarukan lainnya juga dapat dimasukkan dalam komposisi, seperti resin pinus dan gabus. Dukungan linoleum juga dapat dibuat dari bahan tanaman yang berkelanjutan, seperti serat rami.
Banyak jenis karpet terbuat dari serat sintetis yang mungkin tidak berasal dari sumber daya terbarukan, meskipun pilihan yang berkelanjutan juga sering tersedia. Salah satu jenis karpet berkelanjutan terbuat dari serat tumbuhan, seperti goni atau wol. Karpet lain yang terbuat dari serat sintetis dapat dianggap berkelanjutan tergantung pada sumber bahannya. Karpet daur ulang dapat dibuat dari resin polimer termoplastik, seperti yang digunakan dalam wadah makanan dan minuman. Karena produk ini sudah digunakan untuk tujuan lain dan akan memakan tempat di tempat pembuangan akhir, karpet daur ulang yang dibuat dari bahan ini dapat dianggap berkelanjutan.