Lantai bambu adalah jenis lantai yang berasal dari tanaman bambu. Sebagian besar lantai bambu berasal dari Cina, dan sering disebut sebagai lantai Moso. Untuk membuat lantai bambu, batang tanaman bambu dipotong rata dan berlapis. Seringkali, batang ini diwarnai atau dipernis untuk menciptakan efek mengkilap.
Kebanyakan lantai bambu tidak seluruhnya terdiri dari bambu. Sebaliknya, batang bambu yang dipotong sering dipaku atau direkatkan ke potongan lantai kayu yang lebih besar. Lantai bambu murni terdiri dari batang bambu yang telah dipaku ke bagian batang bambu yang lebih besar. Umumnya, lantai bambu tersedia dalam pola horizontal atau vertikal, yang mengacu pada cara bambu diikat ke sistem pendukungnya.
Memasang lantai bambu cukup sederhana untuk dilakukan. Karena mengunci lantai bambu termasuk bagian-bagian kecil yang menyatu, lantai ini dapat dipasang dengan cepat dan efisien. Seringkali lantai bambu dapat dipasang oleh pemilik rumah tanpa bantuan kontraktor profesional. Dari segi harga, lantai bambu cenderung berfluktuasi dari produsen ke produsen, meskipun harga rata-rata untuk lantai bambu berkisar antara $2-$8 Dolar AS (USD) per kaki persegi.
Papan bambu vertikal termasuk potongan bambu sempit yang telah ditempatkan erat di samping satu sama lain. Lantai bambu vertikal memiliki tampilan seragam yang berbeda dengan papan bambu horizontal. Untuk membuat papan horizontal, produsen harus merekatkan atau memaku batang secara horizontal. Hal ini sering dicapai dengan menempatkan batang bambu pada bagian batang yang paling lebar. Lantai bambu horizontal cocok untuk tampilan alami batang bambu, karena setiap batang sangat terlihat.
Dari segi warna, lantai bambu biasanya tersedia dalam dua warna dasar. Lantai bambu alami berwarna pucat, sedangkan lantai bambu berkarbonisasi menyerupai kayu ek gelap. Lantai bambu berkarbonasi telah dikukus pada suhu tinggi untuk melepaskan gula alami yang terkandung di dalam bambu. Setelah gula dilepaskan, bambu berubah warna menjadi lebih gelap menciptakan tampilan kayu ek yang diinginkan.
Bambu sangat tahan terhadap alergen, bebas serangga, tahan lama, dan pilihan yang ramah lingkungan. Lantai bambu sering dianggap sebagai lantai yang ramah lingkungan, karena tanaman bambu merupakan sumber terbarukan. Namun, ada beberapa kekhawatiran seputar produksi lantai bambu. Sementara tanaman itu sendiri ramah lingkungan, beberapa berpendapat bahwa deforestasi tanaman memiliki dampak negatif terhadap satwa liar. Selain itu, lem yang digunakan untuk merekatkan bambu ke papan kayu seringkali mengandung berbagai karsinogen.