Ladyfingers, juga terlihat sebagai lady finger, adalah kue bolu halus kecil yang berbentuk seperti jari-jari gemuk. Meskipun ladyfingers dapat dimakan sendiri, mereka biasanya digunakan sebagai komponen resep; mereka dapat direndam dalam sirup, dilapisi dengan krim, atau didekorasi dengan hiasan pipa dan buah segar. Banyak pedagang membawa paket ladyfingers, dan mereka juga dapat ditemukan di beberapa toko roti; juru masak juga bisa membuatnya di rumah, jika diinginkan. Di Amerika Serikat, ladyfinger secara khusus diasosiasikan dengan Amerika Selatan, dan beberapa toko roti di sana mengkhususkan diri dalam produksi massal kue ini.
Kue kecil ini hampir seperti kue kering, dengan tekstur klasik kering dan rapuh. Tergantung pada wilayah dunia di mana orang membahasnya, mereka juga dapat disebut boudoir, sponge, savoy, atau biskuit Napoli, dan orang Italia menyebutnya savoiardi. Ladyfinger biasanya memiliki rasa yang sangat ringan, meskipun dapat dibuat lebih menarik dengan tambahan bahan-bahan seperti lemon, kayu manis, kapulaga, atau kulit jeruk. Kekeringannya membuatnya sangat menyerap, yang berguna dalam pembuatan makanan penutup.
Ladyfinger pertama tampaknya telah muncul di House of Savoy abad ke-11, dan pada abad ke-15 mereka menjadi suguhan kerajaan yang umum di Prancis dan bagian lain Eropa. Di Savoy, kepik diberikan sebagai hadiah kepada pengunjung, yang melambangkan sejarah kuliner daerah tersebut. Keturunan dari keluarga kerajaan ini juga membawa ladyfingers saat mereka menikah dan bepergian ke bagian lain dunia, dan pada abad ke-18 ladyfingers mulai muncul dalam puisi lirik.
Adonan untuk ladyfinger relatif sederhana, tetapi perlu ditangani dengan hati-hati agar kue tetap mengembang. Penanganan yang salah dapat menyebabkan adonan melorot atau mengempis, yang dapat membuat kue menjadi padat dan kenyal, bukan ringan dan lapang. Saat juru masak menggunakan panci ladyfinger, panci khusus yang dirancang khusus untuk memasak kue ini, adonan lebih seperti adonan, dan bisa lebih memaafkan. Koki yang menyalurkan kue satu per satu ke dalam wajan menggunakan adonan yang lebih tebal agar kue tidak menyebar saat dimasak.
Daripada repot dengan adonan, beberapa juru masak lebih memilih untuk membeli kue jari yang sudah jadi untuk pencuci mulut seperti tiramisu yang membutuhkan kue. Ini bisa menjadi sedikit lebih kering dan kurang lembut daripada versi buatan sendiri, meskipun setelah direndam dalam sirup dan ditutupi dengan bahan lain, mungkin sulit bagi banyak konsumen untuk membedakannya.