Apa Itu Lada Hantu?

Lada hantu adalah jenis cabai tertentu, asli dari bagian India dan Sri Lanka, yang dianggap oleh banyak orang sebagai cabai terpedas yang pernah ada. Istilah lokal untuk varietas lada ini adalah bhut jolokia, dan penduduk asli daerah ini memahami bahwa istilah “lada hantu” telah banyak digunakan oleh khalayak Barat. Lada ini telah banyak diekspor ke seluruh dunia untuk digunakan dalam resep yang membutuhkan intensitas rasa tertentu.

Untuk memahami intensitas pedasnya varietas lada ini, akan sangat membantu jika Anda mengetahui sumber ilmiah yang disebut peringkat Scoville. Skala Scoville, atau peringkat, membantu menentukan pedasnya lada tertentu atau makanan lain. Skala Scoville terdiri dari Satuan Panas Scoville, disingkat SHU. Unit-unit ini didasarkan pada jumlah unsur yang disebut capsaicin, yang secara alami ditemukan di banyak varietas lada di seluruh dunia. Dengan menggunakan skala Scoville, para ahli dapat membandingkan intensitas berbagai paprika secara teknis.

Apa yang peneliti temukan adalah bahwa paprika hantu yang diuji pada skala Scoville dapat mencapai peringkat teratas lebih dari 1 juta unit. Ini paling baik dipahami dengan membandingkan peringkat ini dengan sesuatu seperti peringkat lada jalapeno yang lebih dikenal, yang ditemukan memiliki hingga sekitar 8,000 unit. Itu membuat paprika hantu ratusan kali lebih kuat dari jalapeos, yang memberi mereka yang tidak terbiasa dengan tanaman itu lebih berorientasi pada intensitasnya.

Paprika kecil ini sering digunakan dalam masakan eksotis di mana hasil akhirnya sangat bergantung pada rasa pedas dan panas. Sebagai contoh utama dari kekuatan lada ini, produk lada hantu telah ditampilkan di beberapa acara makan kompetitif yang menguji kemampuan tubuh manusia untuk menangani capsaicin. Lada hantu juga telah digunakan dalam produksi berbagai senjata dan barang pertahanan pribadi, misalnya, dalam semprotan merica yang biasa digunakan oleh individu untuk membela diri, dan juga oleh penegak hukum untuk mengendalikan massa.

Seperti jenis cabai lainnya, cabai hantu dapat kehilangan sebagian intensitasnya karena dimasak. Karena paprika sangat pedas, banyak yang menganggap strategi ini hanya sedikit efektif. Dalam penggunaan kuliner, paprika hantu harus dicampur dengan banyak makanan lain agar dapat dicerna dari jarak jauh oleh banyak pemakan. Juru masak juga perlu mengambil tindakan pencegahan ekstra dalam menanganinya, seperti mengenakan sarung tangan pelindung dan masker wajah.