Apa itu Kurva Hasil Normal?

Kurva imbal hasil normal, juga dikenal sebagai kurva imbal hasil positif, adalah alat visual yang menunjukkan hubungan langsung antara tingkat bunga dan waktu jatuh tempo suatu investasi. Hal ini diamati ketika investasi jangka pendek menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih rendah daripada investasi jangka panjang. Ketika digambarkan, kurva hasil normal adalah asimtot miring ke atas. Ketika kurva mencapai puncaknya, umumnya mendatar ketika peningkatan marginal berkurang.

Kemiringan ke atas menunjukkan bahwa investor mengharapkan kompensasi atas risiko tambahan yang terkait dengan menginvestasikan uang untuk jangka waktu yang lebih lama. Risiko-risiko ini termasuk suku bunga yang berfluktuasi, kehilangan peluang investasi yang lebih menguntungkan, dan kemungkinan gagal bayar. Nilai waktu uang juga dapat berubah sehingga nilai dolar hari ini lebih berharga daripada nilai dolar besok. Semakin lama uang investor terikat pada investasi, semakin besar peluang dia menghadapi risiko dan kehilangan uang.

Ada tiga jenis kurva imbal hasil: kurva imbal hasil normal, kurva imbal hasil terbalik, dan kurva imbal hasil datar. Kurva imbal hasil normal hadir ketika investor memiliki kepercayaan pada pertumbuhan ekonomi dan mengharapkan inflasi meningkat dari waktu ke waktu. Selama periode deflasi, ketika harga turun, kurva imbal hasil menjadi terbalik. Ini karena investor percaya dolar akan lebih berharga di masa depan daripada saat ini. Ketika kurva imbal hasil datar hadir, itu adalah tanda ekonomi melambat.

Penggunaan yang paling umum untuk kurva imbal hasil normal adalah sebagai patokan untuk utang, seperti saham, berjangka, opsi, komoditas, Forex, dan obligasi. Utang Treasury AS tiga bulan, dua tahun, lima tahun, dan 30 tahun biasanya digunakan untuk membangun kurva imbal hasil, karena utang Treasury AS dianggap bebas risiko dari gagal bayar. Investor membandingkan kurva imbal hasil investasi dengan kurva imbal hasil Treasury AS untuk memverifikasi bahwa mereka akan diberi kompensasi yang adil untuk risikonya.

Bentuk keseluruhan dari kurva imbal hasil ditentukan oleh kondisi ekonomi saat ini dan kepercayaan investor untuk masa depan. Oleh karena itu, kurva imbal hasil berubah seiring dengan perubahan keadaan ekonomi. Ketika kurva imbal hasil normal hadir, itu menunjukkan bahwa investor memiliki kepercayaan terhadap ekonomi dan masa depan. Ketika kurva imbal hasil mulai bergeser ke kurva imbal hasil yang datar, maka itu bisa berarti ekonomi melambat dan resesi mendekat.