Kulot adalah bentuk rok split. Mereka biasanya dibuat panjang penuh atau betis, dan terdiri dari sepasang celana panjang longgar yang sangat menyerupai rok sampai pemakainya melakukan aktivitas fisik yang kuat. Versi yang lebih pendek adalah skort, celana pendek dengan lipatan kain di bagian depan yang mengubahnya menjadi rok yang lebih sederhana. Banyak wanita aktif yang percaya mengenakan pakaian sederhana karena alasan agama memakai kulot, karena mereka memungkinkan berbagai gerakan tanpa potensi paparan.
Awalnya, kata itu digunakan untuk merujuk pada celana yang dikenakan oleh pria. Busana wanita tampaknya telah menggunakan kata tersebut pada 1800-an, ketika wanita mulai mengenakan kulot sehingga mereka bisa menunggang kuda alih-alih menyamping. Konfigurasi rok split sangat ideal untuk berkendara dengan aman sambil menjaga norma kesopanan. Kulot dipakai oleh banyak wanita dari keluarga sederhana hingga tahun 1900-an, dan sering dijahit dengan pola modis untuk berbagai selera dan kelas.
Pada 1960-an, kulot menjadi mode, dan mereka dikenal sebagai piyama nyonya rumah. Celana ini memiliki potongan yang sedikit lebih ramping, sehingga lebih menyerupai celana, dan sering dijahit dengan kain bermotif cerah dengan atasan yang serasi. Biasanya kulot dijual satu set dengan atasan, dan terbuat dari bahan seperti sutra atau rayon yang lembut, berkilau, dan mengalir.
Beberapa konsumen salah mengartikan kulot dengan skort, yang memadukan rok pendek dengan celana pendek. Sepasang kulot sebenarnya bisa disalahartikan sebagai rok, dan kulot tidak dirancang untuk jatuh di atas lutut, seperti halnya skort. Mereka dapat dibuat dari bahan apa saja, meskipun karena banyak wanita memakainya untuk kesopanan, mereka sering kali tebal, bukan tipis. Kulot juga bisa datang dalam berbagai pola, dan banyak yang berlipit atau dikumpulkan untuk kepentingan visual. Beberapa saluran pembuangan awal mengerjakannya sebagai proyek menjahit karena relatif mudah dibuat.
Banyak wanita Kristen konservatif yang tergabung dalam sekte yang mengajarkan kesopanan memakai kulot, seperti yang dilakukan beberapa wanita Muslim. Celana panjang ini memberikan kesempatan bagi wanita yang merasa dibatasi dengan rok untuk aktif secara fisik. Cakupan penuh tawaran itu hampir lebih sederhana daripada rok, karena kulot cenderung tidak terbalik dengan aktivitas fisik yang intens atau angin kencang. Popularitas mereka dengan wanita sebagai pakaian kesopanan membuat mereka tersedia di toko-toko yang mengkhususkan diri dalam pakaian sederhana, dan beberapa department store mungkin juga membawa sebagian kecil kulot.