Kuku yang terbelah biasanya ditandai dengan retakan vertikal di tepi kuku yang bebas atau oleh lapisan kuku yang memisahkan di tepinya. Istilah medis untuk kuku yang terbelah adalah onychoschizia, dan ini adalah masalah kuku yang umum, terutama bagi wanita. Kuku yang terbelah biasanya kering dan rapuh dan terkadang memiliki tonjolan vertikal. Penyebab paling umum dari kondisi ini adalah kontak yang berulang dan berkepanjangan dengan air, menyebabkan dehidrasi kuku dengan merampas kelembapan dan minyak alami yang dibutuhkan kuku untuk tetap kuat dan fleksibel. Jarang sekali kuku yang terbelah disebabkan oleh kondisi medis atau kekurangan vitamin.
Kuku, juga disebut lempeng kuku, terdiri dari lapisan sel-sel mati yang terkompresi, seperti rambut dan kulit. Lapisan-lapisan ini disatukan oleh kelembapan dan minyak yang dilepaskan oleh dasar kuku, kulit di bawah lempeng kuku. Jika ada sesuatu yang mengganggu proses ini, kuku menjadi lebih rentan terbelah. Misalnya, seiring bertambahnya usia, dasar kuku mengering secara alami, membuat tonjolan kuku lebih umum dan menonjol dan meningkatkan risiko menderita kuku terbelah. Kontak dengan air atau bahan kimia tertentu — bahkan sabun biasa atau aseton dalam beberapa penghapus cat kuku — juga dapat mengganggu kelembapan alami kuku, yang menyebabkan kuku pecah.
Penyebab lain kuku terbelah adalah jamur kuku, suatu kondisi yang dapat membuat lempeng kuku terpisah dari dasar kuku dan terkadang memerlukan perawatan medis. Cedera dasar kuku juga dapat menyebabkan kuku terbelah. Penting agar seluruh kuku dilindungi, bukan hanya tepinya, untuk menghindari kuku yang terbelah, karena trauma pada dasar kuku atau lempeng kuku dapat terlihat sebagai kuku yang terbelah saat kuku tumbuh.
Perawatan kuku yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan kuku dan menghindari kuku yang terbelah serta masalah kuku lainnya. Perawatan yang disarankan termasuk menjaga kuku tetap kering dengan menggunakan sarung tangan karet saat mencuci piring dan melakukan jenis pembersihan lainnya, serta mengoleskan pelembab seperti lotion tangan atau minyak kutikula pada kuku. Langkah-langkah lain yang disarankan untuk mencegah kuku pecah-pecah termasuk membatasi manikur, menjaga kuku tetap pendek dan meminimalkan penggunaan penghapus cat kuku, terutama yang mengandung aseton. Penghilang cat kuku dapat berbahaya bagi kuku, tetapi cat kuku dapat membantu memperkuatnya dan dapat digunakan untuk memperbaiki kuku yang sudah terbelah. Selain ini dan bentuk perawatan kuku eksternal lainnya, ada beberapa bukti bahwa mengonsumsi biotin, vitamin B kompleks, dapat membantu memperkuat kuku dan mencegahnya pecah.