Kucing angora Turki adalah jenis kucing ras murni yang sering dibeli dan dipelihara orang sebagai hewan peliharaan. Kucing ini memiliki sejarah kuno dan sangat berarti bagi masyarakat Turki. Kucing diketahui memiliki rambut panjang, dan warna putih biasanya menjadi warna yang disukai, meskipun warna lain juga memungkinkan. Mereka tidak berambut panjang seperti orang Persia, dan rambut tersebar di tubuh dengan cara yang tidak rata, dengan lebih banyak rambut yang tumbuh di sekitar telinga dan di ekor.
Selain bulu angora yang panjang, trah ini juga memiliki telinga yang sangat sempit dan runcing. Secara tradisional, angora putih jauh lebih populer daripada warna lain, tetapi ada beberapa masalah kesehatan yang sedikit mengurangi popularitasnya. Para ilmuwan menemukan bahwa setiap kucing angora Turki dengan bulu putih dan mata biru biasanya tuli total, atau setidaknya sebagian. Ini karena gen yang menyebabkan masalah pendengaran adalah gen yang sama yang memberi warna putih pada kucing. Kucing putih biasanya memiliki mata biru juga, meskipun beberapa memiliki dua warna mata yang berbeda, dan mereka biasanya tidak tuli di kedua telinga.
Keunikan perilaku utama angora adalah disposisi aktif dan kecenderungan menyukai air. Beberapa pemilik menyarankan bahwa kucing bahkan tidak akan membiarkan orang memegangnya untuk waktu yang lama karena mereka mudah bosan dengan kasih sayang. Mereka juga dikenal melompat ke dalam air saat pemiliknya sedang mandi, dan beberapa sangat menikmatinya sehingga mereka melakukannya berulang kali.
Menurut sejarawan, kucing angora Turki memiliki sejarah setidaknya sejak abad ke-13. Kucing-kucing tersebut diduga berasal dari spesies liar Afrika yang sama dengan kebanyakan kucing domestik lainnya, tetapi ada beberapa yang percaya bahwa kucing tersebut sebenarnya adalah keturunan dari spesies liar Turki yang disebut kucing pallas, yang memiliki bulu yang sama. Orang-orang telah mencoba menjinakkan kucing pallas dan mendapati mereka sama sekali tidak bisa digunakan sebagai hewan peliharaan. Untuk alasan ini, banyak orang menolak mereka sebagai kemungkinan asal angora, tetapi perdebatan terus berlanjut di antara para ahli.
Selama abad ke-15, angora dibawa ke beberapa negara Eropa, di mana mereka akhirnya menjadi sangat populer. Seiring waktu, mereka dibiakkan secara ekstensif dengan ras kucing Persia, dan seiring waktu, kedua ras tersebut umumnya tidak dapat dibedakan. Faktanya, orang-orang Eropa untuk sementara mulai mengelompokkan semua kucing berbulu panjang sebagai satu ras, yang selanjutnya melemahkan kemurnian ras. Di negara asalnya, kucing angora Turki relatif tidak berubah, dan akhirnya, kucing-kucing itu digunakan untuk membangun kembali populasi pembiakan.