Apa itu Kualitas Aset?

Kualitas aset mengacu pada keseluruhan risiko yang melekat pada berbagai aset yang dimiliki oleh individu atau institusi. Istilah ini paling umum digunakan oleh bank untuk menentukan berapa banyak aset mereka yang berisiko keuangan dan berapa banyak penyisihan potensi kerugian yang harus mereka buat. Aset paling umum yang memerlukan penentuan kualitas aset yang ketat adalah pinjaman, yang dapat menjadi aset bermasalah jika peminjam gagal memenuhi kewajiban pembayaran. Manajer risiko sering menilai kualitas aset dengan menetapkan peringkat numerik untuk setiap aset tergantung pada seberapa banyak risiko yang terlibat.

Sebagian besar dunia bisnis modern bergantung pada pengaturan kredit dan pinjaman yang ditawarkan dari satu lembaga ke lembaga lainnya. Sayangnya, selalu ada risiko bahwa peminjam tidak akan membayar kembali jumlah awal pinjaman atau pembayaran bunga yang diminta oleh pemberi pinjaman. Bank, yang menawarkan berbagai jenis pinjaman, harus memastikan bahwa mereka dilindungi dari default yang dapat menyebabkan operasi mereka secara keseluruhan menderita, yang pada gilirannya menyebabkan kerusakan pada ekonomi lokal dan mungkin nasional. Penilaian kualitas aset yang solid sangat penting untuk kesuksesan keseluruhan sebagai lembaga keuangan.

Gagasan umum di balik peringkat kualitas aset adalah untuk menilai risiko individu yang terkait dengan setiap aset tertentu. Meskipun mungkin ada teknik berbeda yang digunakan oleh manajer risiko, cara paling dasar untuk menilai aset adalah pada skala satu sampai lima. Peringkat satu akan menunjukkan bahwa aset tersebut, seperti obligasi pemerintah, memiliki sedikit atau tidak ada risiko yang melekat padanya, sementara peringkat lima menunjukkan bahwa ada kemungkinan yang berbeda bahwa aset tersebut, seperti yang disebut obligasi sampah dari sebuah perusahaan dengan peringkat kredit yang rendah, tidak akan mengembalikan apa pun kepada lembaga yang memegangnya.

Sementara perusahaan yang meminjam dari bank dan pemberi pinjaman lainnya paling sering dikaitkan dengan risiko aset, semua jenis investasi harus dinilai dari segi kualitas aset. Misalnya, berinvestasi dalam saham berisiko jika perusahaan yang menawarkan saham menderita. Berinvestasi dalam real estat dapat menjadi masalah jika pasar real estat mengalami masa sulit. Pada dasarnya tidak ada yang namanya investasi bebas risiko.

Setelah kualitas aset investasi tertentu ditentukan, bank dan lembaga lain dapat menilai tingkat risiko seluruh portofolio mereka. Cara terbaik untuk menyerang portofolio adalah dengan menyeimbangkan investasi berisiko tinggi dengan yang lebih aman yang hampir pasti akan membawa sesuatu kembali. Selain itu, bank harus selalu memastikan bahwa ia dapat menutupi secara finansial untuk semua aset berisikonya jika skenario terburuk terjadi.